Mulainya Bintang Bakal Muncul di Langit, Begini Cara Melihatnya


tombol berbagi whatsapp
tombol berbagi facebook
tombol berbagi twitter
tombol berbagi email
bagikan tombol berbagi ini


Ilustrasi ledakan bulan baru, Nova. (Dok: NASA/Gambar Konseptual)
Ilustrasi ledakan bulan baru, Nova. (Dok: NASA/Gambar Konseptual)

Bloomberg Technoz, Jakarta  - Akan terjadi ledakan bintang dan bisa terlihat di langit. Lembaga Antariksa NASA mengkonfirmasi potensi peristiwa ledakan bintang yang disebut Nova. Terjadi tahun ini dan berlangsung selama beberapa hari.

Berikut cara melihat ledakan bintang tersebut.

Peluncuran bintang terjadi pada 3.000 tahun cahaya dari planet Bumi. Nova, yang merupakan bintang baru di Mahkota Utama, masuk ke dalam sistem bintang dan ledakannya dapat dilihat dengan mata secara langsung—tanpa alat bantu. “Ini bisa jadi kesempatan sekali seumur hidup untuk melihat ledakan bintang nova yang hanya terjadi setiap 80 tahun sekali,” tulis NASA Meteoroid Environments Office, dengan Nova atau T Coronae Borealis, atau T CrB, terakhir kali meledak pada tahun 1946.

Para astronom meyakini bahwa ledakan ini akan terjadi lagi antara bulan Februari dan September 2024.

Secara bintang dengan kekuatan +10, tergolong redup, namun kemudian alami menjadi +2 selama peristiwa teknis ledakan bintang. Tingkat kecerahannya mirip dengan Bintang Utara, Polaris.

Pasca titik yang tertera mencapai puncak, Nova terlihat di langit oleh mata manusia tanpa alat bantu selama beberapa hari— untuk kemudian meredup, kemungkinan selama 80 tahun.

Ilustrasi ledakan bulan baru, Nova. (Dok: NASA/Gambar Konseptual)

Nova akan seperti bintang baru dan muncul dalam busur kecil antara konstelasi Corona Borealis, atau Mahkota Utara setelah lingkaran di dekat Bootes dan Hercules. Ledakan itu akan muncul sebagai bintang terang “baru”.

Letak potensi ledakan bintang.

“Nova yang berulang ini hanya satu dari lima nova yang ada di galaksi kita. Hal ini terjadi karena T CrB merupakan sistem bintang ganda yang terdiri dari bintang katai putih dan bintang raksasa merah,” tulis NASA.

“Jarak kedua bintang itu cukup dekat sehingga ketika si raksasa berwarna merah menjadi tidak stabil akibat suhu dan tekanan yang meningkat dan mulai melontarkan lapisan terluarnya, si kecil berwarna putih mengumpulkan materi tersebut ke permukaannya,” ucap Lauren Perkins Marshall Space Flight Center NASA.

Titik putih kecil putih memiliki atmosfer di bawahnya dan padat, diprediksi kemudian pemanasan hingga mendorong terjadi reaksi termonuklir yang menghasilkan nova yang bisa kita lihat dari Bumi.

(**")