____________

Oleh : Ustadz Felix Siauw

Islam bagi saya adalah berkah, sebab tanpa Islam, entah jadi apa hidup saya. Meskipun sebelum menjadi Muslim, saya baik-baik saja aja dengan hidup saya itu. Saya merasa tidak ada yang salah, hidup berkecukupan, bahkan melebihi rata-rata, orang tua lengkap, sekolah terbaik, teman-teman normal, semua baik-baik saja. 

Kehidupan asmara keren, meski nggak playboy, duit masih cukup buat beli komik dan cemilan. Masa depan, kuliah harapannya di Singapura, kalau tidak di Jepang. Selepas lulus, kerja di perusahaan orangtua, gaji 10x lipat UMR, punya istri cantik dan anak 3, liburan tahunan. Itu bayangan hidup saya, hidup saya baik-baik saja. 

Tapi justru itu masalahnya, saya tidak paham kalau saya punya masalah. Angan-angan itu nutupin akal saya, menafikkan bahwasanya saya itu diciptakan. Sampai 18 tahun, akal saya tidak lagi bisa dibendung, pertanyaan harus dijawab. Bukan hanya saya menemukan bahwa kita diciptakan, tapi kita punya tujuan hidup.

Dan tujuan akhir itu bukan di dunia, dunia hanya tempat persiapan, nyari bekal ke tujuan akhir. Disitulah saya berubah total, sejak saya bertemu Islam. Dan itu tepat 2 bulan sebelum Ramadhan. Maka di Ramadhan pertama di tahun 2002, saya paham bahwa hidup itu bukan serendah bayangan saya di awal.

Tapi ada hal yang lebih besar. Tentang mengajak semua manusia dalam kebaikan, berdakwah mengenalkan terang pada mereka yang diselimuti kegelapan. Tentang tanggung jawab akan harta, jabatan, bahkan ilmu, dan umur, apakah sesuai dengan keinginan Allah yang memberikan itu semua bagi kita.

Saya belajar bahwa bahagia itu bukan fisik, justru selama ini manusia terhalang dari bahagia karena membatasi bahagia itu hanya pada fisik. Bila tanpa Islam, saya terjebak pada bahagia palsu, yang ujungnya jaminan dunia dan akhirat. Alhamdulillah Islam mengubah saya dan hidup saya.

Apa arti Islam bagimu? Apa arti hijrah bagimu? Semoga berbagimu jadi jalan penguat bagi mereka yang sedang ada di persimpangan taat.

(***)