Syeih Abul-Abbas Al-Mursy

Syeih Abul-Abbas Al-Mursy ra. Berkata: Manusia itu terbagi menjadi tiga golongan. Pertama : golongan yang selalu memperhatikan apa-apa yang dari dirinya kepada Alloh. kedua : Golongan yang selalu hanya mengingat pemberian dan karunia dari Alloh kepda dirinya. Ketiga : Golongan yang selalu hanya mengingat pemberian dan karunia dari Alloh kepda dirinya. : Golongan yang hanya memandang bhwa semua dari Alloh kembali pada Alloh.


Golongan pertama : selalu memikirkan kekurangan diri dalam menunaikan kewajibannya, sehingga selalu khawatir cita.


Golongan kedua : selalu melihat semua itu adalah karunia dari Alloh, maka ia selalu gembira.


Dan golongan ketiga : Telah lupa pada dirinya sendiri, hanya teringat bahwa semuanya berasal dari Alloh dan akan kembali kepada Alloh, maka semua terserah Alloh.


Syeih Abul Hasan As-Syadzily ra. Berkata : Pada suatu malam saya membaca surat Qul-a'udzu birobbinnas hingga akhir surat. Tiba-tiba terasa dingin bahwa : Syarril was-waasil-khonnaas, yang berbisik dalam hati itu adalah yang menyusup antara kau dengan Alloh, untuk melupakanmu dari karunia-karunia Alloh, yang halus dan samar, dan mengingatkanmu pada perbuatan-perbuatanmu yang jahat /dosa. Tujuannya untuk membelokkan engkau dari khusnud-dhon kepada su'udh-dhon terhadap Alloh. Maka waspadalah. Beliau juga berkata : Seorang 'Aarif itu adalah seorang yang telah mengetahui rahasia-rahasia karunia Alloh dalam berbagai macam ujian bala' yang menimpanya sehari-hari. Danjuga menyadari/mengakui kesalahan-kesalahanny dalam lingkungan belas kasih Allohkepadanya. Beliau berkata lagi : Sedikitnya amal dengan mengkui karunia Alloh, itu lebih baik dari banyaknya amal dengan merasa kekurangan diri sendiri. Yakni seolah-olah mempunyai kekuatan sendiri untuk membuat baik, hanya saja sekarang belum baik, sehingga dia selalu berkeringat cita memikirkan bagaimana dia dapatnya lebih baik. Padahal seharusnya ia menyerah dan hanya meminta kepada Alloh saja. sebab jika Alloh belum memberi maka tetap tidak ada perubahan pada dirinya, berdasarkan pengertian ayat :


????? ??????????? ???? ????? ??????? ????????


(Dan siapa yang berserah diri kepada Alloh, maka Alloh sendiri yang akan mencukupi/ melengkapi kekurangannya.)


??????? ????????? ???? ???????

dan tiada daya upaya atau kekuatan , kecuali atas bantuan dan pertolongan Alloh.


(***)