Sejarah Uma Lengge

Kecamatan Wawo Kabupaten Bima memiliki luas sekitar 132,29 km2 terdiri atas 9 desa yang rata rata berada di dataran tinggi  gunung Maria .

Salah satu dari 9 Desa yang berada di dataran tinggi tersebut adalah  Desa Maria .

Desa Maria  cukup dikenal karena keberadaan  situs sejarah  Uma Lengge  yang merupakan  bangunan tradisional suku Mbojo .

Bangunan suku tradisional Mbojo  Uma Lengge  yang mirip rumah ini telah ada sejak ratusan bahkan ribuan tahun silam.

Meskipun terlihat sederhana, bangunan tradisional suku Mbojo  Uma Lengge  ini memiliki arsitektur unik yang membutuhkan keahlian khusus untuk membuatnya.

Semua bangunannya terbuat dari kayu, bambu, dan rumbia atau ilalang sebagai bahan atapnya.

Dahulu kala, bangunan adat suku Mbojo  Uma Lengge  digunakan sebagai tempat tinggal oleh masyarakat Wawo dan sebagian digunakan juga sebagai lumbung padi.

Lokasi  Desa Maria  berada di puncak gunung yang dikelilingi gunung dan perbukitan.


Posisi tersebut membuat  Desa Maria  berkati dengan pemandangan alam yang luar biasa dan juga kekayaan alam berupa hasil hutan yang melimpah sebagai sumber mata pencaharian masyarakat setempat.

Dari penuturan cerita secara turun temurun oleh ahli-ahli sejarah  Desa Maria , Penduduk  Desa Maria  berasal dari pulau Sumatera, tepatnya di lereng gunung Meriah, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.

Akibat pergolakan politik raja raja pada zaman dulu, banyak masyarakat yang terpaksa pindah ke Pulau Sulawesi bagian selatan, di sebuah tempat bernama Mario ori wawo.

Dari Sulawesi Selatan, mereka kemudian bermigrasi lagi menuju ke Pulau Sumbawa, tepatnya di Kabupaten Bima dan memilih menetap di puncak  gunung Maria  hingga sekarang. (***)