TIDAK USAH MENYEMBELIH QURBAN SETIAP TAHUN
Sebentar lagi Idul Adha, Hari Raya Qurban, dan seperti tahun-tahun sebelumnya maka tahun ini saya akan kembali MENGANJURKAN kepada sesama umat Islam agar tidak perlu berqurban SETIAP TAHUN. ????
pilih kita yang SUDAH PERNAH apalagi SUDAH SERING berqurban hewan tidak perlu berqurban SETIAP TAHUN. Saya anjurkan sebaiknya dana qurban kita SEDEKAHKAN kepada kaum fakir miskin. Jadi kita tetap mengeluarkan dana SEBESAR DANA QURBAN tapi kita SEDEKAHKAN pada kaum fakir miskin. Jadi di hari raya qurban kita tidak menyembelih hewan qurban lagi tapi tetap mengeluarkan dana qurban untuk kita sedekahkan.
Mengapa saya menyarankan agar begini?
PERTAMA, karena hukum berkurban itu BUKAN WAJIB. Menurut Imam Syafi'i, bernilai sunah muakad. CUKUP SEKALI BERQURBAN DALAM SEUMUR HIDUP Tidak perlu dilakukan selama setahun sekali. Jadi sama sekali TIDAK ADA KEWAJIBAN untuk berqurban setiap tahun. Apalagi para sahabat Nabi juga tidak berqurban setiap tahun. Biarlah kita mendorong umat Islam lain yang belum pernah berqurban untuk melaksanakannya.
Lha kalau berqurban itu kewajiban bukan ngapain sih setiap tahun menyembih qurban lha wong bukan kewajiban? Kan mending uang qurbannya dikumpulkan kemudian disedekahkan pada fakir miskin. Kan sama-sama sunnahnya. ????????
KEDUA, tujuannya untuk memberi konsumsi daging pada kaum fakir miskin jadi terhalangdong…! Ya nggaklah…! Kan mereka dapat duit yang bisa mereka belikan sate atau gule langsung tanpa harus mereka masak dulu. Lebih praktis. Lagipula tidak semua orang bisa makan daging, apalagi daging kambing dan sapi. Mantan ART saya yang tiap tahun dapat membagi daging qurban malah memberikan semua daging Pembagiannya pada kami karena sekeluarga mereka tidak suka makan daging. Jadi tujuan menyenangkan hati MBR dengan memberi daging qurban tidak tercapai. Sila baca kisahnya di: https://www.facebook.com/share/p/QoE445pEkxwzTFa6/?mibextid=oFDknk
KETIGA, dari segi manfaat kalau dana qurban yang kita alihkan menjadi sedekah itu akan jauh lebih bermanfaat bagi fakir miskin. Jelas dong…! Kan kalau hewan yang kita berikan pada fakir miskin sesuai syariat hanya 1/3 bagian dan yang 2/3 akan kembali untuk keluarga yang berqurban, teman-temannya, dan petugas yang mengurusi qurban tersebut. Tapi kalau kita sedekahkan dana qurban itu sepenuhnya pada MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) mereka dan kita tidak ikut menikmati yang koridornya maka jelas lebih besar manfaatnya bagi mereka. Coba bayangkan betapa besarnya jumlah dana yang bisa kita kumpulkan seandainya kita mau mengubah niat kita dari berqurban memotong hewan (yang hukumnya sunnah) menjadi sedekah (yang juga sunnah). Dari yang hanya 1/3 bagian yang mereka peroleh dan hanya dalam bentuk daging lalu kita ubah menjadi sepenuhnya dalam bentuk uang untuk mereka. Coba bayangkan betapa banyak masalah ekonomi fakir miskin yang bisa kita tuntaskan dengan mengubah niat dari berqurban menjadi bersedekah di hari raya qurban.
KEEMPAT, apakah jika itu terjadi maka umat Islam akan meninggalkan syariat berqurban yang merupakan ajaran Rasul? Ya jelas tidak. Kan usulan ini hanya untuk yang SUDAH PERNAH dan SERING BERQURBAN. Sama dengan usulan saya agar yang sudah pernah berhaji dan berumroh tidak perlu lagi pergi umroh dan uangnya disedekahkan saja bagi fakir miskin. (Tapi kan pahala berumroh dan bersedekah itu beda? Halaaah…! Ini bukan soal pahala tapi kebermanfaatan bagi fakir miskin. Kan dulu sudah pernah dapat pahala berhaji dan berumroh). Ngapain sih harus umroh berkali-kali? ????
Usulan saya ini sudah saya sebarkan via WAG dan saya cukup banyak menerima protes dan penetangan. Tidak masalah…! Namun hampir semua orang berargumentasi bahwa sedekah dan berqurban adalah ibadah yang berbeda dan tidak perlu dipertukarkan. Lagipula orang yang berqurban biasanya adalah orang yang juga rutin bersedekah. Tentu saja itu masuk akal.
Tapi mari saya tunjukkan bedanya. Uang qurban saya tahun ini (sebesar 3 juta rupiah) saya sedekahkan pada seseorang yang nunggak SPP anak-anaknya cukup besar. Anak-anaknya terancam tidak bisa meneruskan sekolahnya karena sekolah swasta ya harus bayar. Jelas 'uang qurban' saya lebih bermanfaat bagi dia dan keluarganya. Jauh lebih bermanfaat jika saya beri dia daging seberat 10 kg pun untuk keluarganya.
Salah satu adik saya berqurban sapi tahun ini. Harganya jelas di atas 20 juta. Akan banyak anggota keluarga dan orang miskin yang akan makan daging nantinya. Tuhan pasti akan senang juga melihat kami pesta makan daging qurban. Kan ini hari rayanya orang yang berhaji…
Tapi saya membayangkan seandainya uang itu dibagikan pada orang yang terikat utang, tidak bisa membayar kontrakan, butuh membayar SPP anaknya, membayar cicilan sepeda motor yang sudah nunggak berkali-kali, dlsb., maka pasti dana 20 juta itu akan lebih banyak menyelesaikan masalah orang yang miskin dan yang membutuhkan. Orang yang kepepet masalah ekonomi itu sak ketapruk di sekitar kita.
Tapi karena ini adalah uangnya adik saya dan dia punya pemikiran sendiri maka tentu dialah yang memutuskan mana yang lebih baik. Saya hanya memberikan pemikiran alternatif kepada siapa saja yang mungkin SUDAH PERNAH atau SUDAH SERING BERQURBAN agar tidak perlu menyembunyikan qurban setiap tahun. Alihkan pada orang-orang yang sedang tercekik oleh kebutuhan hidup sehari-hari. Insyaallah itu akan jauh lebih bermanfaat bagi mereka tentunya.
Oh ya…! Satu lagi. Tolong jangan membujuk orang-orang miskin untuk mengumpulkan uang untuk berqurban dengan berbagai cerita mengharukan tentang betapa mulianya orang miskin yang berqurban. ???? Sama dengan berumroh ke tanah suci berqurban juga tidak dimaksudkan untuk mereka. Merekalah yang berhak menerima daging qurban kita dan bukan sebaliknya mereka yang bersusah payah mengumpulkan uang untuk berqurban untuk dibagikan kepada sesama orang miskin juga. Tapi ini diskusi lain yang sebenarnya juga menarik. Mungkin kali lain kami bahas ya… Terima kasih. ????
Balikpapan, 13 Juni 2024
Satria Dharma
(***)