Ranggong Daeng Romo
Ranggong Daeng Romo lahir di Polongbangkeng, Takalar, Sulawesi Selatan, 1915, wafat markas besar Lapris, Langgese, 27 Februari 1947 adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia dari Sulawesi Selatan.
Tanggal 16 Oktober 1945 dibentuk organisasi Angkatan Muda Bajeng yang dipimpin Ranggong Daeng Romo,
Tanggal 5 Desember 1945 diangkat Komandan menjadi Barisan Gerakan Muda Bajeng yang kegiatannya meliputi kemiliteran dan pemerintahan.
Tanggal 21 Februari 1946 menyerang tempat serdadu Belanda di Pappu Takalar. Tanggal 23 Februari 1946 memerintahkan penyerangan yang ingin membangun kubu pertahanan di Polleko sehingga pihak musuh meninggalkan tempat.
Tanggal 1 Maret memimpin langsung penyerangan dan pertempuran dengan patroli Belanda.
Tanggal 7 Maret 1946 memerintahkan penyerangan terhadap kubu pertahanan musuh di Pappu Takalar.
Tanggal 13 Maret 1946 memerintahkan penyerangan terhadap kubu pertahanan musuh di Botto Lumpang.
Tanggal 2 April 1946, Gerakan Muda Bajeng diubah menjadi Laskar Lipan Bajeng dan Ranggong Daeng Romo diangkat menjadi puncak tertinggi. Tanggal 27 April 1946 Ranggong Daeng Romo disertai bekas Heiho memimpin penyerangan terhadap patroli musuh di Pollilang. Tanggal 2 Juni 1946 Ranggong Daeng Romo memerintahkan penyerangan terhadap pos serdadi Belanda di Malolo. 21 Juni 1946 memerintahkan penyerangan ke Tembusen yang mengalahkan 7 orang pihak musuh dan 1 orang di pihak Daeng.
Tanggal 17 Juli 1946 terbentuk Laskar Pemberontakan Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS), langkah pertama yang diambil Ranggong Daeng Romo adalah menyempurnakan kekuatan bersenjata dengan membentuk pasukan tempur khusus yang mampu bergerak cepat dalam upaya membayangkan setiap langkah NICA.
Tanggal 8 Agustus 1946 berhasil mempertahankan markas besar LAPRIS di Rannaya Palembangkung.
Tanggal 28 Februari 1947 pasukan Belanda berhasil mengobrak-abrik pasukan LAPRIS di Lengger dan pada pertempuran itu, Ranggong Daeng Romo gugur dalam perlawanan mati-matian untuk mempertahankan daerahnya dari serangan Belanda.
Ranggong Daeng Romo seorang pejuang yang sangat berani menyerang dan mengganggu Belanda bertubi-tubi hampir tidak pernah berhenti hingga akhir hayatnya. Bahkan hingga menjelang ajalnya dia masih berjuang mati-matian melawan Belanda.
Sumber : IKPNI ( Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia )
(***)