Mumi Raja Tutankhamun
Proses Mengganggu di Balik Pemeriksaan Mumi Raja Tutankhamun
Ketika Makam Raja Tutankhamun ditemukan pada tahun 1922, kondisi muminya menimbulkan tantangan besar bagi para arkeolog. Resin dan minyak yang digunakan selama pembalseman telah terbentuk selama berabad-abad, menyatukan tubuhnya dengan peti mati. Hal ini membuat jenazah tidak dapat diambil secara utuh, sehingga diperlukan serangkaian prosedur invasif untuk memisahkan tubuh dari lingkungan sekitarnya.
Dalam prosesnya, batang tubuh dibelah di bagian pinggul, dan lengan didisartikulasikan untuk mengakses perhiasan dan membuka bungkus mumi. Lilin parafin panas diaplikasikan untuk menstabilkan tubuh yang terfragmentasi, sementara kepala dan leher dipotong dari topeng penguburan menggunakan pisau yang dipanaskan, sehingga menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Sayatan lebih lanjut dibuat di seluruh rahang dan tenggorokan untuk memeriksa gigi, meskipun area tersebut kemudian diperbaiki dengan resin.
(***)