Dokter asal Maluku, Willem Karel
dr. WIM TEHUPEIORY
""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Dokter asal Maluku, Willem Karel (Wim dari Empie) Tehupeiory lahir pada tahun 1883 di Ema di pulau Ambon, Maluku, di Hindia Belanda saat itu. Setelah menyelesaikan sekolah sipil Ambon, Tehupeiory dan kakak laki-lakinya Johannes Everhardus (Nannie) mendapat pelatihan menjadi dokter pribumi (disebut juga Dokter Djawa) di Sekolah tot Opleiding van Inlandsche Artsen (Stovia) di Batavia. Mereka lulus pada tahun 1902. Setelah itu Wim Tehupeiory yang berusia sembilan belas tahun bekerja sebagai dokter di penjara dan rumah sakit di Medan dan di perkebunan di Deli untuk merawat kuli Jawa dan Cina. Pada tahun 1907, bersama saudara-saudaranya Leentje Jacomina, yang bermaksud belajar farmasi, saudara-saudaranya, berangkat ke Belanda untuk belajar kedokteran di Universitas Amsterdam. Satu setengah tahun kemudian, pada bulan Desember 1908, mereka menyelesaikan ujian akhir bidang kedokteran. Segera setelah lulus, Johannes Everhardus tiba-tiba meninggal pada usia dua puluh enam tahun, menyusul peristiwa fatal di Utrecht. Sebagai dokter Indonesia pertama, Wim Tehupeiory memberikan ceramah tentang rendahnya gaji dokter pribumi pada pertemuan Indisch Genootschap di Leiden, yang anggotanya termasuk tokoh-tokoh “etis” terkemuka seperti C. Th. van Deventer dan JH Pada bulan Juli 1909 Wim menikah dengan Anna Ommering, seorang wanita Belanda; pasangan itu memiliki dua anak. Pada tahun 1909, setelah kembali ke Hindia Belanda, Tehupeiory mendirikan Ambonsch Studiefonds (Dana Hibah Studi Ambon) yang memungkinkan generasi muda Ambon berbakat belajar di universitas-universitas di Hindia Belanda atau di Belanda. Ia bekerja sebagai dokter pegawai negeri Eropa untuk pekerja tambang Cina di tambang timah Banka (1910-1916). Pada bulan Juli 1916 Tehupeiory dan keluarganya berangkat ke Belanda. Pada tahun 1918 ia menjadi anggota asosiasi Kebudayaan Mudato untuk memajukan kepentingan Ambon. Pada Kongres Pendidikan Kolonial di Den Haag tahun 1919 ia mendukung pendirian universitas Hindia Belanda, termasuk fakultas kedokteran melalui luasnya Institut Stovia. Pada tahun 1922, situasi keuangannya memaksa Tehupeiory berangkat ke Hindia Belanda tanpa keluarganya; dia bekerja sebagai dokter kapal di kapal kargo SS Rondo. Setibanya di Hindia Belanda, dia mulai bekerja sebagai dokter umum di Batavia. Selain kesibukannya berlatih, Tehupeiory juga aktif di perkumpulan nasionalis Maluku Sarekat Ambon dan juga menjadi anggota Komisi Pengawas Stovia. Pada tahun 1928 ia menjadi salah satu pendiri Aliansi Politik Maluku (MPV, Moluccan Political Alliance). Beliau meninggal di Jakarta pada tahun 1946.
Foto: Dr Wim Tehupeiory dan keluarganya, Zandvoort, Agustus 1918.
(***)