PENCAK SILAT CEPEDI

CEPEDI (Cepat Pebelaan Diri) adalah nama perguruan pencak silat yang pertama kali diajarkan oleh Eyang Citro Mangkunegoro, dan beliau kemudian memiliki murid utama atau dalam bahasa silatnya sudah ada pada tingkat pendekar yang bernama Muhammad Zein di Dagen Yogyakarta pada tanggal 17 September 1922.
Pribahasa kuno mengatakan bahwa buah jatuh tidak jauh dari pohonya, yang mana ini terjadi pada Muhammad Zein dan putra yang bernama Subhi Zein MZ. Bapak Subhi Zein ini sangat rajin dan tekun berlatih Pencak Silat sama seperti ayah Muhammad Zein.
Bapak Kasturi mengatakan “Bapak Subhi Zein berlatih beladiri tidak hanya pada satu perguruan akan tetapi dari beberapa perguruan dan aliran, seperti: Tekondo, Karate, Kung Fu dan Pencak Silat. Percaya tidak percaya ayahnya Muhammad Zein sampai menjual tanah dan ladangnya untuk membiyayai anak untuk belajar beladir sampai-sampai tidak mempunyai tanah dan hanya memiliki tanah di atas rumah”.
Pada perkembangannya Bapak Subhi Zein MZ mengajarkan dan melatih pencak silat di Semarang Jawa Tengah dan sekitarnya. Pada saat di Semarang inilah beliau bertemu dan mengajarkan pencak silat dengan murid utamanya yang bernama Bapak Drs. Kasturi Habiburrahman,dan kemudian bapak Kasturi mengajarkan pencak silat di Yogyakarta sejak 9 September 1971 dan berpusat di UIN (dulu IAIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pertama dan tertua di UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta.
Berdirinya perguruan pencak silat Cepedi ini kerena adanya dorongan yang sangat kuat untuk memajukan, mengembangkan dan menyebarkan luaskan pencak silat dari segi keilmuannya, juga turut serta dalam melestarikan nilai-nilai budaya bangsa sebagai sebuah identitas bangsa.
Cepedi memiliki tiga prinsip yang di namakan Trilogi Cepedi, yaitu cepat, tepat dan mantap (cepat bertindak, tepat dalam sasaran dan mantap dalam gerakan). Selain itu Cepedi juga memiliki dasar atau janji kesetiaan kepada perguruan yang disebut “Panca Prasetya” yang bunyinya sebagai berikut:
PANCA PRASETYA
Kami Anggota Perguruan Pencak Silat Cepedi Berjanji Bahwa:
1. Bersifat ksatria dan mengutamakan persahabatan.
2. Bertindak berdasarkan kebenaran dan kebenaran.
3. Siap sedia membantu sesama manusia
4. Menghormati orang tua, guru serta rajin berlatih.
5. Taat dan patuh pada tata tertib perguruan.
Dari lima janji diatas diharapkan semua anggota perguruan pencak silat Cepedi bisa menjalankan dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak pada waktu latihan saja akan tetapi perilaku individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan masyarakat.
Logo Cepedi mempunyai makna yang mendalam. Rantai 17 melambangkan Cepedi sebagai alat pemersatu dan melambangkan 17 sikap mental anggota Cepedi. Obor melambangkan semangat dan Segi Tiga melambangkan Aspek Pencak Silat; Olah Raga, Seni dan Mental Spiritual.
Kurikulum di Cepedi dibagi dalam beberapa tingkat yang ditandakan dengan sabuk. Tingkat siswa, dibagi sabuk Putih, hijau, merah. Tingkat Pelatih , dibagi sabuk biru satu, sabuk biru dua, sabuk biru tiga. Tingkat Pendekar terbagi sabuk hitam satu, sabuk hitam dua, sabuk hitam tiga. Lalu terakhir Guru Besar ditandai dengan sabuk kuning.
Secara organisasi CEPEDI berafiliasi pada IPSI sebagai Induk Pencak Silat Olah Raga dan juga Pagar Nusa, dikarenakan CEPEDI juga berasal dari tradisi NU. CEPEDI tidak akan pernah berhenti memperjuangkan pencak silat, karena CEPEDI memposisikan pencak silat sebagai media dakwah Islam untuk memperbaiki moral generasi muda. Walaupun begitu untuk menjadi murid CEPEDI tidak harus beragama Islam, terbukti beberapa Juara Nasional yang berasal dari CEPEDI bukanlah beragama Islam.[6]
B. Kegiatan PPS CEPEDI
Untuk menjaga tradisi Pencak Silat dan sekaligus meningkatkan kualitas anggota, Cepedi menyelenggarakan beberapa kegiatan rutin. Di antaranya sebagai berikut:[7]
1. PSB dan DIKLATSAR
2. Latihan Rutin
3. Latihan Alam dan Long March
4. Ujian Kenaikan Tingkat
5. Kejuaraan Piala Muhammad Zain
6. Piala Sunan Kalijaga
Untuk meningkatkan kualitas PPS CEPEDI, maka setiap orang yang mau bergabung dengan Cepedi harus mengikuti PSB
(Penerimaan Siswa Baru) dan mereka diwajibkan untuk mengikuti DIKLATSAR (Pendidikan dan Latihan Dasar). Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana siswa menyerap dan memahami ilmu yang telah diajarkan, maka setiap 6 bulan sekali diadakan UKT (Ujian Kenaikan Tingkat) yang sebelumnya didahului dengan kegiatan Long March yang menempuh jarak minimal 25 kilometer. Selain itu juga dilaksanakan Latihan Alam yang bertujuan untuk mengembangkan kepekaan siswa berlatih di alam bebas sekaligus refreshing.
Untuk meningkatkan kualitas dan mental para atlet Fekter, PPS CEPEDI juga mengadakan pertandingan persahabatan dengan berbagai aliran pencak silat, khususnya yang ada di Yogyakarta. Tujuan dari pertandingan persahabatan sebenarnya adalah untuk menyiapkan atlet-atlet untuk mengikuti kejuaraan pencak silat. Kejuaraan pencak silat ini diadakan dari perguruan sendiri antar perguruan se-Jogyakarta, KEJURDA, KEJURNAS dan lain sebagainya.
Ada dua kejuaraan besar yang diadakan oleh PPS CEPEDI, yang Pertama adalah kejuaraan Muhammad Zein Cup, yang sudah sembilan kali di selenggarakan yaitu mulai dari tahun 2004 sampai sekarang. Pada tahun 2012 kejuaraan Muhammad Zein Cup IX di selengarakan pada tanggal 15 -17 Oktober 2013. Kejuaraan bersifat internal karena pesertanya dari PPS Cepedi sendiri dan cabang-cabang PPS CEPEDI se Jogyakarta, yaitu dari mulai Sekolah Dasar sampai tingkat SMA. Cabang-cabang CEPEDI antara adalah dari SD Demangan, MIN 2 Yogyakarta, MI & MTs Wahid Hasyim, MI & MTs Krapyak, MAN Lempuyangan dan masih banyak lainnya.
Sedangkan yang Kedua, adalah kejuaraan Piala Sunan Kalijaga, Kejuaraan ini bersifat eksternal karena Pesertaya tidak hanya dari Cepedi sendiri melainkan dari Perguruan Pencak Silat se-Yogyakarta tingkat pelajar. Kejuaraan ini selenggarakan dua tahun sekali dan baru dua kali di selengarakan yaitu pada tahun 2011 dan 2013 di Gedung MP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.[9] Ada banyak tujuan diadakannya kejuaraan ini tetapi yang paling inti, yaitu:
* terjalin silaturomni antar Perguruan Pencak Silat.
*Meningkatkan kualitas para atlet Pencak Silat.
* Sebagai sarana promosi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Cepedi adalah Perguruan Pencak Silat yang cukup banyak meninjaukan prestasi, dari dalam maupun luar daerah. Sulaiman mengatakan “Cepedi dari dulu kalau mengikuti kejuaraan pencak silat apa saja pasti pulang membawa pendali, walaupun hanya satu atau dua orang saja”.[10]
Dalam perjalanannya sebagai UKM di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, PPS CEPEDI telah banyak menorehkan prestasi. Di antara prestasi-prestasi tersebut yang cukup menonjol misalnya 2 medali emas dan 1 perak dalam kejuaraan IPSI Kodya DIY di Bina Manggala Yogyakarta tahun 1998, Juara Umum I dalam Muhammad Zein Cup I se DIY dan Jateng yang diikuti seluruh PPS CEPEDI dan LPSNU Pagar Nusa tahun 2000, Juara I Seleksi Atlit Cabang tahun 2001, juga masuk dalam tim PORSENI DIY tingkat tunggal putra Pencak Silat Seni Nasional di Jakarta tanggal 7-14 Agustus 2004, dan berbagai prestasi lainnya**)