Dampu Awang Saudagar Cina Yang Kebelet Cinta Pada Nyi Junti



Legenda mengenai Dampu Awang ini termasuk yang masyhur di Cirebon, salah satu naskah yang menceritakannya adalah naskah tulis yang terdapat dalam situs buyut Ujunggebang.


Dikisahkan ;


Nyimas Pandansari atau Nyimas Junti dikisahkan sebagai seorang cantik asal Junti (Indramayu), suatu pagi ia mandi di kedokan (Balong/Danau Kecil). Lewatlah seorang Laksamana dan saudagar Cina bernama Dampu Awang, meski baru melihat pertama, Dampu Awang langsung jatuh hati, tapi Nyimas Junti menolak. Ia lari meninggalkan kedokan. Desa itu kemudian disebut Kedokan.


 Dampu Awang mengejar, nyimas Junti berembunyi di kebun Jagung. Lari lagi karena takut (Jawa=Nyugat), kelak desa itu disebut Juntinyat. Selanjutnya memasuki wilayah Cirebon, Nyimas bertemu dengan Anyung Brata. Menikah akhirnya menikah. Nyimas Junti menjadi istri kedua.


 Khawatir ketahuan Dampu Awang, Nyimas Junti dibawa ke pucuk pohon gebang supaya tidak nampak. Desa itu kemudian hari disebut ujunggebang. Nyimas Junti wafat dan dikebumikan di Ujunggebang. 


(***)