FOTOGRAFER JAWA PERTAMA, MURTAD SEJAK UMUR 15 TAHUN
Tokoh ini bernama "Kassian" merupakan anak dari pasangan keluarga Muslim Kartodrono dan Minah, ia lahir pada tanggal 15 Januari 1845. Ia dikenal luas karena merupakan Tukang Foto (Fotografer) Jawa terkemuka dizamannya. Perlu dipahami Tukang Foto masa ini adalah Profesi bergensi, sebab kala itu Harga Foto sangat mahal sekali dan sekali jepret bayarnya mahal, bisa untuk kambing atau mungkin lebih, lagi pula hanya kelauraga bangswan saja yang mampu berfoto.
Lalu dari keahlian yang didapat oleh Kassian?
Keahlian yang didapat kasian adalah dari seorang Belanda yang kemudian hari berhasil memurtadkannya (Keluar Islam). Dikisahkan bahwa masa muda Kassian menjadi murid dari seorang misionaris Protestan Christina Petronella Philips-Steven dan ikut dengannya ke Bagelen, Purworejo. Ia dibaptis di Bagelen tanggal 27 Desember 1860 pada umur 15 tahun dan menggunakan nama Cephas, nama dalam bahasa Aram dari Santo Petrus, sebagai nama baptisnya. Ia menggunakan nama Cephas sebagai nama keluarganya setelah dibaptis. Jadi setelah masuk Kristen namanya berbah menjadi "Kassian Cephes".
Kepiawaian Kassian Cephes dalam Fotografi pada akhirnya mengantarkannya menjadi Fotografer Kesultanan Yogyakarta. Masa ini Yogyakarta diperintah oleh Hamengkubuwana VI (bertakhta 1855–1877).
Setelah menjadi fotografer Kesultanan pada awal tahun 1871, ia mulai bekerja sebagai fotografer potret keluarga Kesultanan, dan didokumentasikan oleh Persatuan Arkeologi Hindia Belanda (Archaeologische Vereeniging). Cephas turut berkontribusi melestarikan budaya Jawa melalui keanggotaannya di KITLV dan mendapat penghargaan medali emas kehormatan dari Orde van Oranje-Nassau.
Oleh : @Sejarah Cirebon
(***)