Daging Wattana Panich

D4ging di Wattana Panich dibuat dari dag!ng sapi, jer0an, dan rempah-rempah. Kaldu yang dipakai adalah kaldu yang dipakai sejak tahun pertama kedai tersebut berdiri


Alih-alih membuang kaldu yang tersisa setelah kedai tutup, setiap malam pemilik Wattana Panich menyaring dan menyimpannya. Kaldu ini nantinya akan menjadi biang untuk hidangan sup yang dimasak keesokan harinya. Cara memasak ini telah berlangsung selama lebih dari empat dekade dan pemilik kedai tidak berniat beralih ke metode lain yang mungkin dianggap lebih higienis. Nattapong Kaweenuntawong, pemilik kedai Wattana Panich berharap resep sup dag!ngnya bisa terus digunakan. Dia adalah pemilik kedai generasi ketiga


Harapannya, anak ketiga yang akan mewarisi bisnis itu akan menjalankan kedai dengan metode memasak yang sama. Kaldu yang direbus berkali-kali selama puluhan tahun diyakini sebagai rahasia kelezatan sup di Wattana Panich. Setiap hari kaldu dipanaskan dan dituangi kaldu baru, kemudian dibumbui dan ditambahkan 25 kilogram dag!ng baru. Metode tersebut diyakini bisa membuat kaldu menyerap rasa bahan makanan yang digunakan dengan sempurna. Semakin tua umur kaldunya, semakin lezat pula rasa sup yang dihasilkan


(***)