Berbakti kepada orang tua adalah salah satu bentuk penghormatan yang paling mendasar dalam kehidupan manusia

.
Orang tua telah berkorban banyak, memberikan kasih sayang, perlindungan, dan pendidikan sejak anak masih kecil.
Oleh karena itu, menghormati, patuh, dan bersikap baik kepada mereka bukan hanya sekedar kewajiban moral, tetapi juga cerminan karakter yang baik.
Sayangnya, dalam kehidupan modern, semakin banyak anak yang kehilangan rasa hormat kepada orang tuanya, termasuk di kalangan mereka yang berlatih bela diri.
Latihan bela diri sejatinya bukan hanya tentang penguasaan teknik fisik, tetapi juga tentang membentuk kepribadian yang disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki sikap hormat.
Setiap aliran bela diri mengajarkan muridnya untuk menghormati guru dan sesama rekan latihan, nilai-nilai yang seharusnya juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama kepada orang tua.
Seorang anak yang benar-benar memahami hakikat bela diri akan lebih sabar, lebih mampu mengendalikan emosi, serta lebih menghargai perjuangan orang tua dalam membesarkannya.
Namun, ada masalah serius yang patut dikritisi, yaitu sikap beberapa pelatih bela diri yang enggan memberikan pendidikan moral kepada anak didiknya.
Jika bela diri hanya diajarkan sebatas keterampilan bertarung tanpa disertai pembelajaran etika dan disiplin, maka murid berisiko menjadi pribadi yang angkuh, egois, dan bahkan tidak menghormati orang tua mereka.
Pelatih yang hanya fokus pada aspek fisik membimbing tanpa anak didiknya dalam membangun sikap hormat dan tanggung jawab sebenarnya telah gagal dalam membujuk sebagai pembimbing.
Pelatih bela diri memiliki tanggung jawab besar untuk tidak hanya melatih fisik murid, tetapi juga membentuk karakter mereka agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Jika seorang murid menunjukkan sikap tidak patuh kepada orang tuanya, ini adalah tanda bahwa pelatih belum berhasil menanamkan nilai-nilai moral yang seharusnya menjadi inti dari latihan bela diri.
Tidak ada gunanya memiliki kemampuan bertarung yang hebat jika seseorang tidak memiliki etika dan rasa hormat terhadap orang yang telah besarkannya.
(***)