Di dunia yang semakin terdidik terkait masalah ketersediaan air bersih, teknologi baru menawarkan solusi yang menakjubkan. Sebuah alat berbasis tenaga surya berhasil mengubah 20 liter air laut menjadi air minum dengan efisiensi 93,96%. Ini adalah pencapaian yang jauh melampaui teknologi desalinasi tradisional yang sudah ada selama ini.

Pada umumnya desalinasi atau proses pengolahan air laut menjadi air minum membutuhkan banyak energi, terutama energi listrik yang mahal dan terkadang tidak ramah lingkungan. Namun, alat baru ini, yang memanfaatkan tenaga surya, mengubah permainan. Dengan efisiensi yang jauh lebih tinggi, alat ini berpotensi memberikan solusi untuk negara-negara yang mengalami kekurangan udara, terutama di daerah pesisir atau pulau-pulau terpencil.

Alat ini menggunakan panel surya untuk menggerakkan proses yang mengubah air laut menjadi air minum. Melalui proses yang efisien dan ramah lingkungan, alat ini mengurangi biaya operasional dan mempercepat akses masyarakat terhadap air bersih. Menurut para peneliti, teknologi ini dapat diadaptasi untuk berbagai skala, mulai dari penggunaan domestik hingga aplikasi industri besar.

Fakta menariknya, teknologi ini belum banyak diketahui masyarakat umum, namun dengan perkembangan pesat ini, bisa jadi dalam beberapa tahun ke depan alat semacam ini akan hadir di banyak tempat yang membutuhkan air bersih.

Tentu saja, dengan meningkatnya efisiensi dan biaya yang lebih rendah, ini menjadi kabar baik untuk masa depan air bersih.

Sumber Media Online:

"Mengatasi Krisis Air Bersih dengan Teknologi Desalinasi Tenaga Surya," Kompas.com

"Inovasi Teknologi yang Bisa Menyelamatkan Dunia dari Krisis Air," Detik.com

"Teknologi Tenaga Surya untuk Pengolahan Air Laut Menjadi Air Minum," CNN Indonesia

(***)