Keren! Pesawat Rakitan dari Lamongan Bisa Terbang, Bahan Bakar Bensin, Mesin Honda Jazz

Pesawat rakitan bikini pria Lamongan, Jawa Timur, berhasil dibuat. Menggunakan mesin honda jazz, dan bahan bakar bensin.
Pembuat pesawat tersebut adalah Heri Suyanto, warga Dusun Tronggolonggong, Desa Sumberagung, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan.
Lulusan STM di Babat mengungkapkan, pesawat rakitan tersebut bisa terbang dengan kecepatan 200 kilometer perjam.
Sedangkan untuk durasi terbang bisa sampai empat jam dan konsumsi bahan bakar 80 liter.
Terkait dengan spare part, Heri mengaku, sebagian dibeli dari luar negeri dan ada yang datangkan dari Ciamis, Jawa Barat
Lalu, dari mana kemampuan Heri yang hanya lulusan STM bisa merakit pesawat?
Dia mengaku, pernah menjadi TKI di Alaska, Amerika Serikat.
Di sana dia bekerja dengan perusahaan pembuat pesawat terbang
Suyanto menuturkan, ketrampilannya dalam membuat pesawat terbang ia dapatkan saat masih bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Ketika itu, Suyanto bergabung di salah satu perusahaan pembuat pesawat terbang di Alaska, Amerika Serikat.
Berasal dari Amerika, Suyanto kemudian kembali ke tanah air dan menetap di kampung halaman istrinya. “Selama di sana, saya sudah bisa membuat 2 pesawat terbang,” ujarnya.
Suyanto merakit sejumlah komponen pesawat terbang yang sebelumnya ia beli dari luar negeri. Pesawat terbang yang dibuat Sutanto adalah jenis Short Take-Off and Landing (STOL).
"Seluruh proses pembuatan pesawat, mulai dari desain hingga pengerjaan saya lakukan seorang diri. Sedangkan untuk bahan, hampir semuanya saya datangkan dari luar negeri," terang pria berusia 40 tahun ini.
Pesawat jenis STOL buatan Suyanto memiliki 2 kursi penumpang dan mampu terbang dengan kecepatan maksimal 200 kilometer per jam. Untuk bahan bakar, Suyanto menyebut, pesawat STOL itu berkapasitas 80 liter avtur dengan durasi terbang kurang lebih 4 jam penerbangan.
Menurut Suyanto, pesawat yang dibawa pulang dan terparkir di halaman rumahnya sudah siap terbang. Hanya tinggal menunggu uji kelaikan dan pembuatan identitas pesawat.
“Pesawat jenis STOL sangat cocok untuk di Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Tidak membutuhkan landasan yang panjang, lapangan sepak bola saja sudah sangat cukup, bahkan terlalu panjang. Jadi sangat cocok untuk ke pulau-pulau,” ungkapnya.
(***)