Pemkot Bima Ajak Akademisi Berkontribusi Atasi Masalah Sampah
Wali Kota Bima HA Rahman H. Abidin, SE didampingi Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan, SH melakukan pertemuan dengan sejumlah pakar di Bima membahas penanganan pengelolaan sampah di Kota Bima, Sabtu, 5 April 2025.
Pertemuan yang di gelar di Villa Bukit Jatiwangi tersebut dihadiri forum perguruan tinggi dan pengajar asal Bima, Sekretaris Daerah Kota Bima, Asisten I, Tim RPJMD Kota Bima, Kepala DLH Kota Bima, Plt. Kepala Dinas Koperindag, Kasat Pol PP, Kabag Prokopim dan Kabag Umum.
Pengelolaan sampah perkotaan menghadirkan tantangan tersendiri. Urbanisasi dan industrialisasi yang pesat berjalan beriringan. Maka sangat diperlukan penanganan sampah dan pengurangan sampah yang tersistem dan terukur.
Di Kota Bima sendiri, produksi sampah perhari sebanyak 150 meter kubik, dengan total sampah yang mampu ditangani dalam sehari sebesar 65 persen, tersebar dilingkungan kelurahan. Sementara itu, untuk kapasitas pelayanan persampahan hanya mampu mengakomodir 35 kelurahan dari 41 kelurahan, dengan keterbatasan personel yang dimiliki dinas lingkungan hidup saat ini sebanyak 193 orang.
Kondisi ini diperparah dengan meningkatnya volume sampah atau kapasistas daya tampung TPA Oi Mbo yang sudah melebihi kapasitas yakni mencapai 4-7 meter dari bak. Kondisi ini harus segera diatasi melalui gerakan moral dengan membangun kesadaran masyarakat yang kuat dan masif, serta pengelolaan sampah berkelanjutan.
Kendati begitu, Wali Kota Bima, HA Rahman menegaskan komitmennya dalam menangani sampah di Kota Bima agar lebih bersih dan asri. Selain terus mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan, ia juga mengajak para akademisi untuk berkontribusi menyumbangkan ide dan gagasannya untuk menuntaskan masalah sampah di Kota Bima.
“Saya dan Wakil Wali Kota sangat konsen betul terhadap kebersihan Kota Bima, apapun akan kami lakukan demi merombak wajah kota ini agar terlihat bersih dan asri,” ujar Wali Kota dihadapan para pelajar.
Wali Kota Bima menambahkan, saat ini Kota Bima memiliki infrastruktur Command Center, kedepannya kita akan memperluas jangkauannya untuk menyatukan titik-titik rawan pembuangan sampah oleh masyarakat secara sembarangan dengan memberikan hukuman secara moral.
“Politik anggaran kita arahkan fokus pada kebersihan. Melalui pergeseran APBD tahun 2025, kita siapkan tambahan kontainer 10 unit, doser 1 unit, dum truck 5 unit dan dokumen rencana induk pengelolaan persampahan untuk 20 tahun ke depan,” ucap Wali Kota Bima.
“Pada puncak HUT Kota Bima 10 April mendatang, kami meluncurkan gerakan Kota Bima BISA (Bersih, Indah, Sehat dan Asri). Tidak ada yang tidak bisa, harus bisa, sepanjang ada niat dan nawaitu untuk mewujudkan daerah ini maju,” tutupnya.
Pada pertemuan tersebut, menghasilkan komitmen bersama antara pemerintah dan akademisi melalui upaya nyata dalam menciptakan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan melalui metode pendekatan ekonomi sirkular, yang bertujuan untuk mengurangi sampah dengan mengolah kembali limbah. Ekonomi sirkular dapat membantu mewujudkan sistem produksi dan konsumsi yang lebih berkelanjutan.
(***)