Jejak Emas 3 Anak Jenderal Pahlawan Revolusi yang Raih Jabatan Strategis di TNI.

Tragedi kelam G30S/PKI tahun 1965 masih membekas di hati bangsa Indonesia. Tujuh perwira terbaik Angkatan Darat gugur secara keji dan kemudian dikenal sebagai Pahlawan Revolusi. Mereka adalah Letjen Ahmad Yani, Mayjen MT Haryono, Mayjen Siswondo Parman, Mayjen Suprapto, Mayjen DI Panjaitan, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo, serta Lettu Pierre Tendean, ajudan Jenderal AH Nasution.
Namun, di balik kehilangan besar itu, ada kisah lain yang memberi harapan. Beberapa anak Pahlawan Revolusi memilih meneruskan jejak ayahnya di dunia militer. Tak hanya sekedar mengabdi, mereka bahkan berhasil menorehkan prestasi hingga mencapai Letnan Jenderal TNI dan memegang jabatan strategis.
1. Letjen TNI Agus Widjojo – Putra Letjen Anumerta Sutoyo Siswomiharjo
Agus Widjojo adalah contoh nyata bagaimana semangat sang ayah tetap hidup dalam dirinya. Lahir di Solo, ia meniti karir militer dengan gemilang. Agus pernah menjadi Kasdam Jaya, Komandan Sesko ABRI, hingga dipercaya menjadi Wakil Ketua MPR RI periode 1999–2003. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Gubernur Lemhanas. Kariernya tidak berhenti di dunia militer, karena pada tahun 2022 Presiden Jokowi melantiknya sebagai Duta Besar RI untuk Filipina.
2. Letjen TNI Hotmangaraja Panjaitan – Putra Letjen Anumerta DI Panjaitan
Sebagai prajurit Kopassus, Hotmangaraja Panjaitan membuktikan dirinya sebagai penerus darah prajurit. Ia pernah bertugas sebagai Atase Militer RI di Jerman, menjabat Pangdam Udayana, serta dipercaya sebagai Sesmenko Polhukam. Menariknya, dua putra, Abraham Sada Mangaradja Panjaitan dan Jeremia Sesa Mangaradja Panjaitan, juga meneruskan jejak sang ayah dan kakek mereka dengan menjadi prajurit Kopassus.
3. Letjen TNI Sugiono – Anak Angkat Letjen Anumerta Siswondo Parman
Meski Jenderal S. Parman tidak memiliki anak kandung, ia mengangkat Sugiono sebagai anaknya. Ikatan itu tidak berhenti hanya dalam keluarga, karena Sugiono pun menempuh jalan hidup yang sama: menjadi prajurit TNI. Kariernya cemerlang, hingga akhirnya ia juga menyandang pangkat Letnan Jenderal TNI, sebuah pencapaian yang memuaskan, seolah melanjutkan amanah sang ayah angkat.
Kisah tiga anak ini menjadi bukti bahwa semangat para Pahlawan Revolusi tidak pernah padam. Warisan perjuangan mereka terus hidup, menjelma dalam pengabdian generasi penerus yang tetap setia menjaga kelestarian bangsa.
(***(