Sabtu, 23 Desember 2023 - Kota Bima.

hal. Wali Kota Bima, HM. Rum Sholat, mengambil inisiatif untuk memotivasi masyarakat Lingkungan Lewi Jambu Kelurahan Ule dengan melaksanakan sholat berjamaah Maghrib dan Isya di Masjid Baburrahim. Dalam pengarahannya, beliau menekankan bahwa kesuksesan manusia terwujud melalui amal dan kebaikan, khususnya dalam menjalankan kewajiban beribadah dan Istiqomah menjalankan syariat agama.

Hm. Rumusannya menyampaikan bahwa kejayaan sejati tidak diukur dari kekayaan atau kekuasaan semata. Dalam konteks ini, doa diidentifikasi sebagai kunci kesuksesan untuk mencapai kesuksesan hidup di dunia dan akhirat. Meskipun shalat berjamaah bagi sebagian besar masyarakat memiliki hukum Sunnah, akan tetapi paradigma Sunnah menurut HM. Rum adalah bila dikerjakan mendapat balasan pahala dan jika ditinggalkan maka manusia akan merugi. Jika pandangan hukum sholat berjamaah seperti ini dapat kita pahami maka sholat berjamaah dapat dianggap sebagai kewajiban hukum dan kebutuhan hidup yang dapat dianggap sebagai praktik yang membawa manfaat kolektif bagi kejayaan hidup bersama.

Sejak dilantik sebagai Pj. Wali Kota, HM. Rum memecahkan masalah masyarakat dengan memakmurkan masjid dan menghidupkan kembali budaya sholat berjamaah. Dengan fokus ini, beliau berharap kota Bima dapat mencapai ketaatan kepada Allah SWT, mengikuti Sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, dan meraih kesuksesan melalui praktik keagamaan yang kuat dan mendalam.

Hm. Rumusnya menyebutkan bahwa shalat berjamaah dan amal baik, ketika dilaksanakan secara kolektif, memiliki potensi untuk mencegah musibah dan bencana. Sebagai pemimpin yang sadar akan tampil di hadapan Allah SWT, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk selalu taat kepada Allah dan menjalankan Sunnah yang diajarkan Nabi. Dalam penutupnya, HM. Rumus yang menekankan bahwa dakwah adalah tugas sepanjang usia kehidupan, yang sejatinya dijalankan dengan mengajak orang lain untuk beribadah dan beribadah kepada Allah.

“Setiap manusia adalah pemimpin dan setiap pemimpin pasti akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat. Itu janji Allah dan Janji Allah itu pasti. Bahkan lebih pasti dari terbit dan terbenamnya matahari,” pungkas H. Mohammad Rum.

(***)