Produksi Sampah 80,68 ton per Hari, Bank Sampah Induk Kota Bima Diresmikan
Sekda Kota Bima, Drs. H. Mukhtar, MH resmikan Bank Sampah Induk Kota Bima sebagai wujud upaya nyata Pemerintah Kota Bima terhadap pengelolaan sampah.
Pembangunan Bank Sampah Induk bantuan dari Kementerian LHK Republik Indonesia tersebut akan mulai beroperasi mengurai sampah Kota Bima sehingga dapat mengurangi tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), memberi nilai tambah terhadap perekonomian masyarakat dari hasil pengelolaan sampah serta mewujudkan Kota Bima yang bersih.
Dr. H. Mukhtar, MH mengatakan, Kota Bima memiliki berbagai regulasi dan kebijakan tentang pengelolaan sampah. Meski begitu, kita saat ini sedang membuktikan betapa regulasi dan kebijakannya saja tidak cukup, sama seperti isu lainnya.
Pengelolaan sampah perlu dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh pihak mulai dari hulu hingga hilir. Undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah yang merupakan induk dari seluruh regulasi dan kebijakan di Kota Bima mendefinisikan pengelolaan sampah seperti sebuah kegiatan yang sistematis dan menyeluruh.
“Pada tahun 2023, jumlah produksi timbunan sampah di Kota Bima mencapai 80,68 ton per hari atau 29.448 ton per tahun. Namun baru dapat ditangani dengan pola konvensional unggul, pengangkutan dan buang mencapai 78 persen yaitu sebesar 22.969 ton per tahun atau 62,93 persen. ton per hari dari target 80 persen melalui program NTB Zero Waste, hal itu disebabkan masih terbatasnya sarana dan prasarana serta kekurangan personel”, kata H. Mukhtar di acara peresmian bank sampah induk, di halaman kantor DLH Kota Bima, Selasa (6/2/ 2024).
H. Mukhtar mengaku, dalam hal pengurangan sampah, Kota Bima baru mencapai 4,48 persen yakni 3,62 ton per hari atau 1.321 ton per tahun, masih jauh dari target 25 persen. Penyebabnya karena masih kurang optimalnya pengelolaan sampah pada unit bank di tingkat kelurahan.
Dengan dibangunnya bank sampah induk diharapkan dapat meningkatkan angka pengurangan sampah karena dapat menampung sampah dari sumber sampah kemudian dilakukan pemilahan dan pengolahan, sehingga hanya sisa sampah pengolahan saja yang dibuang ke TPA. Sampah yang dikelola diharapkan menjadi sumber pendapatan dan sumber daya ekonomi bagi masyarakat daerah.
“Atas nama Pemerintah Kota Bima mengapresiasi, terima kasih serta penghargaan yang tinggi kepada Kementerian LHK RI yang telah membangun bank sampah induk di Kota Bima,” ujarnya.
Ia juga berharap kepada pengelola bank sampah induk agar dapat mengelola bank sampah ini dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat mewujudkan Kota Bima yang bersih, sehat, lingkungan yang terawat serta dapat meningkatkan pendapatan melalui masyarakat pengelolaan sampah. Pungkasnya.
(***)