Langkah Proaktif, Sekda Kota Bima Pimpin Rakor Atasi Inflasi dengan Dana BTT


Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bima, Drs. H. Mukhtar Landa MH, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) yang membahas rencana penggunaan Dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan inflasi yang tengah menjadi perhatian serius di Kota Bima. Bertempat di ruang rapat Sekda Kota Bima, Rabu, 28 Februari 2024.

Rakor tersebut bertujuan untuk menguraikan langkah-langkah konkret dalam memanfaatkan dana BTT guna mengurangi dampak inflasi yang terjadi.

H. Mukhtar Landa menggarisbawahi, urgensi penanganan inflasi sebagai tantangan bersama bagi Pemerintah dan masyarakat.

“Inflasi yang terjadi di belakangan ini memerlukan respons yang cepat dan tepat dari Pemerintah dan semua pihak terkait. Dana BTT menjadi salah satu instrumen yang kita punya untuk merespons situasi ini dengan lebih efektif,” ungkap Sekda

Rakor ini dihadiri oleh para pejabat terkait, antara lain; Inspektur, plt Asisten 2, Kepala Bappeda, Kepala BPKAD, Kadis Koperindag, Kadis Perhubungan, Kadis Pertanian, Kadis PUPR, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Perikanan, Kadis Sosial, dan Kadis Tenaga Kerja, serta Kabag Ekonomi.

Diskusi intensif dilakukan untuk mengidentifikasi sektor-sektor yang paling terkena dampak inflasi dan menentukan langkah-langkah strategi dalam menggunakan dana BTT untuk mengurangi dampaknya.

Sekda Kota Bima menyampaikan bahwa penggunaan dana BTT wajib dan akan diarahkan pada sektor-sektor yang secara langsung mempengaruhi stabilitas harga dan kehidupan ekonomi masyarakat

“ketersediaan anggaran dan masyarakat sebagai target kita, wajib menggunakan dana BTT, jadi uang itu ada sesuai dengan kebutuhan, berapapun yang kita keluarkan itu adalah intervensi BTT termaksut untuk subsidi beras,” ujarnya.

Tak hanya itu, H. Mukhtar juga menegaskan, pentingnya kerja sama dan sinergi serta fokus antara berbagai pemangku kepentingan terkait, untuk mengsukseskan upaya-upaya menekan inflasi.

“Dalam upaya menekan inflasi ini, kerjasama dan sinergi kita semua diperlukan, saya minta pada triwulan ke 2, kita bantu subsidi setiap kilogram beras untuk diturunkan, sehingga harganya bisa normal dan terjangkau oleh masyarakat,” tegasnya.

Dengan semangat kolaboratif, diharapkan Rakor ini mampu menghasilkan rencana strategi yang dapat meminimalkan dampak inflasi bagi kesejahteraan masyarakat Kota Bima.



(***)