RENUNGAN RAMADHON

Kadang perlu Merenung sesekali ????


*RENUNGAN RAMADHON*

(Dibaca berkali-kali tidak pernah bosan bahkan semakin menguatkan iman kita...semoga bermanfaat)


Ternyata apa yang ditulis *BJ Habibie* itu Sebuah kenyataan yang bisa menimpa Siapa saja.


Kita para Lansia Sejenak kita baca dan RENUNGKAN...


REALITA.....BJ HABIBIE Ternyata kembali ke nol....tidak ada yang dapat dibanggakan.... 


Dulu bangga dengan jabatan apa itu Nakhoda apa itu KKM apa itu, Direktur apa itu Bos perusahaan besar .........

         

Ungkapan Hati BJ Habibie soal akhirat yang bikin merinding 8 Jan 2019.


Pidato BJ Habibie viral Mantan Presiden RI ini menuliskan tentang kisah hidupnya.


SAAT KEMATIAN ITU KIAN DEKAT.

KALAULAH SEMPAT...???

Renungan untuk kita semua....!!!


Beliau berpesan "Saya diberikan kenikmatan oleh Allah ilmu teknologi" sehingga saya bisa membuat pesawat terbang, tapi sekarang saya tahu bahwa ilmu agama itu lebih bermanfaat bagi umat..


Jika saya disuruh memilih antara keduanya maka saya akan memilih ilmu Agama atau berbuat baik dan berdarma pada orang banyak


Sepi penghuni...Istri sudah meninggal.. 

Tangan transmisi karena lemah...

Penyakit menggerogoti sejak lama...Duduk tak enak, Berjalan pun tak nyaman...

Untunglah seorang kerabat jauh mau tinggal bersama menemani beserta seorang pembantu...

Tiga anak, semuanya sukses... berpendidikan tinggi sampai ke luar negeri... Ada yang sekarang berkarir di luar negeri. Ada yang bekerja di perusahaan asing dengan posisi tinggi... 

dan ada pula yang jadi pengusaha ...Soal Ekonomi, saya angkat dua jempol ยป semuanya kaya raya...


Namun....saat tua seperti ini dia "merasa hampa", ada "pilu mendesak" di sudut jantung..

Tidur tak nyaman...


Dia berjalan memandangi foto-foto masa lalunya ketika masih perkasa & energik yg penuh kenangan


Di rumah yang besar dia merasa kesepian, tiada suara anak, cucu, hanya detak jam dinding yang berbunyi teratur...


Punggung terasa sakit, sesekali air liurnya keluar dari mulut....dari sudut mata ada air yang menetes.. rindu mengunjungi anak-anaknya...


Tapi Semua anak-anaknya sibuk dan tinggal jauh di kota atau negara lain...


Ingin pergi ke tempat ibadah namun badan tak mampu berjalan....


Sudah terlanjur melemah...


Begitu lama waktu ini bergerak, memunculkannya hampa, khawatir kosong, hanya gelisah yang menyeruak...

sepanjang waktu....   

Laki-laki renta itu, barangkali adalah Saya... atau barangkali adalah Anda yang membaca tulisan ini suatu saat nanti...


Hanya menunggu sesuatu yg tak pasti...

yang pasti hanyalah KEMATIAN.

Rumah besar tak mampu lagi menyenangkan hatinya...


Anak sukses tak mampu lagi menyejukkan rumah mewahnya yang ber AC...


Cucu-cucu yang hanya seperti orang asing bila datang.....

Asset-aset produktif yang terus menghasilkan, entah untuk siapa...???


Kira-kira "Jika Malaikat datang menjemput", akan seperti apakah kematiannya nanti.


Siapa yang akan memandikan...???


Dimana akan dikuburkan....???


Sempatkah anak tercinta dan menjadi kebanggaannya datang mengurus jenazah dan menguburkan....???


Apa amal yang akan dibawa ke akhirat nanti...???.


Rumah akan ditinggali, aset juga akan ditinggali pula...

Anak-anak entah apakah akan ingat berdoa untuk kita atau tidak...???

Sedang ibadah mereka sendiri saja belum tentu dikerjakan....???

Apa lagi jika anak tak sempat dididik sesuai tuntunan agama...??? Ilmu agama hanya sebagai sisipan saja...


"Kalau lah sempat" menyediakan yang cukup berarti di tempat ibadah, Rumah Yatim, Panti Asuhan atau ke tempat-tempat di jalan Allah yang lainnya...


"Kalau lah sempat" dahulu membeli sayur dan melebihkan uang pada nenek tua yang selalu datang......  


"Kalau lah sempat" memberikan sandal untuk disumbangkan ke tempat ibadah agar dipakai oleh orang yang memerlukan.....  


"Kalau lah sempat" membelikan buah buat tetangga, kenalan, kerabat, dan handai taulan... 


Kalau lah kita tidak kikir Ikhlas kepada sesama, pasti itu semua akan menjadi " Amal Penolong " nya ...


Kalaulah dahulu anak disiapkan menjadi "Orang yang shaleh", dan "Ilmu Agama-nya lebih diutamakan"


Ibadah sedekahnya di bimbing/diajarkan & diperhatikan, maka mungkin selamanya akan "Terbangun Malam",


"Meneteskan Air Mata Mendoakan Orang Tuanya "


Kalaulah sempat membagi ilmu dengan ikhlas pada orang sehingga bermanfaat bagi sesama...


"KALAULAH SEMPAT"


Mengapa Kalau Sempat....???


Mengapa itu semua tidak menjadi perhatian utama kita...???


Sungguh kita tidak adil pada diri sendiri. Kenapa kita tidak lebih serius...???


Menyiapkan "Bekal" untuk menghadap NYA dan mempertanggung jawabkan segalanya Kepada NYA "....???


Jangan terbuai dengan "Kehidupan Dunia" yang bisa melalaikan.....


Kita boleh saja Giat Berusaha Didunia....tapi Jadikan Itu Untuk Bekal Kita Pada Perjalanan Panjang & Kekal Diakhir Hidup Kita.


(Bagi yang menyebarkan catatan ini Semoga menjadi Sodaqoh Ilmu & Ladang Amal Shaleh)


Teruslah menjadi "Si Penabur Kebaikan Selama Hayat Masih Dikandung Badan Meski Hanya Sepotong Pesan".


...Semoga Bermanfaat...


*Prof. Dr.Ing. BJ. Habibie*



*Sangat baik untuk kita renungkan bersama*....

( Copas )


(***)