Buya Hamka: Keinginan Gak Ada Habisnya, Hidup Hemat Banyak Manfaatnya!


Pakar Keuangan , CNBC Indonesia
UANG SAYA
 
22 Maret 2024 04:30
Buya Hamka
Foto: Edi Wahyono

Jakarta, CNBC Indonesia  - Sederhana tidak bisa disamakan dengan pelit, terutama untuk diri sendiri. Orang yang hidup sederhana lebih memilih mengeluarkan uang sesuai dengan kebutuhannya.

Banyak tokoh terkenal yang telah membuktikan manfaat hidup sederhana, sebut saja investor seperti Warren Buffett, Bill Gates, dan Lo Kheng Hong di Indonesia.

Namun, kali ini kita akan mengambil pelajaran tentang prinsip hidup sederhana dari seorang tokoh yang multi talenta: ulama, filsuf, sastrawan, dan pernah terlibat dalam dunia politik Indonesia.

Beberapa karya beliau yang terkenal adalah Tafsir Al Azhar, novel Tenggelamnya Kapal van der Wijck, serta karya sastra klasik berjudul Di Bawah Lindungan Ka'Bah.

Siapa lagi kalau bukan  Prof.  Dr.  H.  Abdul Malik Karim Amrullah atau yang kerap disapa Buya Hamka.

Dalam bukunya yang berjudul Falsafah Hidup, Buya Hamka memberikan ulasan yang menarik mengenai pentingnya hidup sederhana. Berikut ulasannya!

"Dapat makan dua kali sehari, pakaian dua pesanalinan, rumah yang cukup udaranya untuk tempat diam, dapat menghirup udara dan bergerak, kita sudah dapat hidup. Hanya nafsu jugalah yang meminta lebih dari itu, sehingga dalam memenuhi keperluan hidup, kerapkali manusia lupa akan kemudahannya."

Berikut sedikit kutipan dari buku Falsafah Hidup yang ditulis oleh Buya Hamka. Dalam buku tersebut, Buya Hamka juga mengatakan bahwa sesungguhnya manusia itu sama, namun yang menjadi pembeda adalah kemauannya.

Dari tulisan ini, Buya Hamka juga menegaskan kembali bahwa semakin Anda menuruti hawa nafsu atau keinginan, maka hal itu tidak akan ada habisnya.

“Binatang apabila telah kenyang berkemih, akan terus tidur, istirahat.Tetapi manusia, meskipun telah kaya, bertambah kaya, bertambah tidak senang hidupnya. Bahkan bertambah Tamak dan lobanya, bertambah sayang akan bercerai dengan harta.”

Buya Hamka menulis bahwa manusia pada hakikatnya bisa menjadi lebih baik dari malaikat atau lebih buruk dari hewan ketika berbaur dengan hawa nafsu.

Ketika dikaitkan pada perencanaan keuangan, maka nafsu atau keinginan menjadi hal yang wajib dikontrol. Jika tidak, hal tersebut dapat berdampak negatif pada keuangan Anda.

Hidup sederhana akan jauh dari utang

Kalau manusia bisa hidup sederhana, tentu saja darah mereka tidak akan berdebar-debar lagi. Hidup tidak sederhana membuka pintu kepada berinvestasi. Ketika telah berinvestasi, siang hari tidak dapat melihat muka orang, dan ketika malam, dada berdebar-debar. Berapa banyaknya orang yang sebenarnya tidur menyembunyikan dirinya di dalam rumah, padahal tukang tagih berbolak-balik di luar rumah menagih penerimaan."

Terkait utang, Buya Hamka juga menuliskan hal yang menarik untuk Anda ketahui. Menurutnya, membuat utang jelas lebih mudah daripada membayarnya, karena itu sepasang suami istri harus sepaham mengenai hidup sederhana.

Bayangkan saja apa jadinya jika dalam satu rumah tangga, satu pasangan menerapkan hidup sederhana dan satu lagi boros? Bisa jadi, keuangan rumah tangga jadi berantakan dan akhirnya bisa berujung pada kereta rumah tangga.