Mungkin ini Jawaban kenapa Belanda dimusuhi, karena merasa Adigang Adigung.

Pulau Jawa itu disambut dengan Bangsa Bangsa baru dan uniknya yang bisa eksis adalah individu2 yang unggul atau pilihan dari bangsa itu di Jawa. Sebab, mereka diajak perang dulu kalo kalah ya udah gak jadi apa apa, kalo bisa menunjukkan kemampuanya seperti kumpulan geng Voc di Batavia yang menunjukkan kemampuanya mengawal dan mebangun benteng kota nya, atau para orajurit Diaspora Makasar yang Bongaya, Maka mereka bisa eksis di Jawa dan dianggap oleh Orang Jawa. 

Sebab Jiwa Persaingan hidup di Jawa itu Tinggi. Coba kalo yang datang itu bukan londo yang mempunyai daya Juang , atau orang Diaspora Maksar yang ke Jawa itu bukan Para Prajurit2 yang menolak Bongaya tapi merupakan berprofesi Masayarakat sipil, tentu akan berbeda lagi jalan ceritanya. Karna apa , orang Jawa itu suka belajar. Kretifitas. Ini yang sebenarnya disindir oleh WS Rendra bahwa Manusia Jawa yang sebelumnya kreatif mulai kehikangan daya kreatifitasnya itu oleh para sanak kadang Kasultanan Demak sendiri seperti amataram yang makukan banyak Batasan. Meskipun pada sisi lain tindakan Mataram telah mengubah Jawa menjadi dikenal Adab asor, mau mengalah dan Santun.

Jadi Jawa bukan Pulau Lowongan yang SDM-nya tidak ada. Coba cek Istana2 yang masih pakai Kayu itu Abad berapa ? Sementara di Jawa ada komopleks percandian Dieng dari batu, Situs istana Ratu Boko dari Batu, situs Liyangan dari Batu. Dan mereka tersusun rapi bukan asalan. Jadi sebelum Borobudur, Prambanan , orang Jawa itu sudah ada manusianya yabg terampil untuk Hidup.

orang orang seperti di Jawa yang bertipe seperti ini senang ketika ada Bangsa lain datang yang per Individunya mempunyai skill menarik. Namun orang Jawa juga akan Jengah dan mulai tidak suka disaat Jati Diri mereka diusik.ya seperti malah di Kastakan dibawah Tionghoa oleh Belanda. 

Mengenai daya kompetisi diJawa yang sengit dari Jaman ke Jaman bisa dilihat pada Data Prasasti Pancangan Erlangga, dimana semua Raja bekas Bawahan wangsa Isana saling berdetak untuk menentukan siapa Raja Jawa. Catatan Pires, para Pate yang berusaha menduduki banyak wilayah. Atau jaman Mataram dimana banyak sekali peperangan sejak jaman Sutawijaya sampai ke penerusnya.

Namun keadaan ini menyebabkan Pulau Jawa menyedot bibit2 Unggul yang kemudian bisa menyatu dengan Pulau Jawa secara Natural

Dimaksud bukan pulau yang kosong sdm di Jawa bisa dimisalkan di Tiongkok. Disana itu Dinasti silih berganti selama Ribuan Tahun, penakluk Tiongkok seperti Yuan pun tidak sanggup ketika hendak melenyapkan budaya Tiongkok pada masa menjelang keruntuhan Yuan. Tindakan itu malah menimbulkan pemberontakan besar oleh orang2 Tiongkok dan berdirinya Dinasti Ming.

Sama halnya dengan di Jawa Belanda berupaya untuk menyertakan Jawa secara sistematis, misalnya mendukung penyelesaian Kesultanan, mendidik hanya pada Bangsawan yang dianggap bisa lebih loyal, sementara Rakyat jelata tidak terlalu dianggap dalam pendidikan oleh belanda agar menjadi calon tenaga kerja kebun2 Belanda. Kekejaman2 di dunia perkebunan era Belanda, campur tangan internal Keraton dan mengatur jabatan Sultan itu justru menyulut perlawanan Api yang terus membesar. Berbeda ketika Belanda menganggap sekutunya Jawa mereka harus dilindungi, sebaliknya Jawa yang bersekutu dengan Belanda menggangap Belanda adalah Teman bukan sebagai Kasta tertinggi pada mulanya.

(***)