Kisah Kewafatan Sunan Kalijaga: Sebuah Kisah Penuh Misteri
Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo yang masyhur, menjalani masa orang tuanya di Istana Kesultanan Cirebon, atau Dalem Agung Pakungwati, di bawah kepemimpinan Panembahan Ratu, cicit dari Sunan Gunung Jati. Di usia senja, beliau tinggal di bangunan baru yang dikelilingi tembok, khusus dibangun di dalam kompleks istana.
Dikisahkan, Sunan Kalijaga suatu hari mengalami sakit kepala yang semakin lama kian parah. Dalam masa-masa sulit itu, ia ditemani oleh dua punakawan setia, Ki Memek dan Ki Cengal, yang merupakan utusan dari Sultan Cirebon. Akhirnya Sunan Kalijaga wafat di tempat tersebut.
Panembahan Ratu segera melakukan upacara penyempurnaan bagi jenazah Sunan Kalijaga, namun tak ada pemakaman yang dilakukan di Cirebon. Sesuai tradisi dan sejarah yang dikenal luas, makam beliau terletak di Kadilangu, Demak, Jawa Tengah.
Misteri mencuat ketika naskah Mertasinga, yang menjadi salah satu sumber sejarah Kesultanan Cirebon, mengisahkan bahwa jenazah Sunan Kalijaga secara ajaib hilang tanpa bekas, hanya menyisakan kain penutupnya saja. Panembahan Ratu akhirnya memakamkan kain tersebut di sebelah timur mihrab Masjid Agung Cirebon, menjadi penanda keberadaan sosok sang wali tanpa wujud jenazahnya.
Sumber:
1. Serat Sejarah karya Pujangga Harttati, 1935.
2. Naskah Sunan Kalijaga dari Perpustakaan Negeri Berlin, Jerman, Ms.Or. Fol. 3163.
3. Lukisan Sunan Kalijaga di Pendopo Astana Kadilangu.
(***)