Arnia, Anak Buruh Tani yang Bisa Kuliah Gratis di Teknik Nuklir UGM


Dari ribuan mahasiswa baru UGM (Universitas Gadjah Mada) yang mengikuti pembukaan PIONIR Gadjah Mada, ada salah satu kisah yang bisa menginspirasi para mahasiswa calon lainnya. Dia adalah Arnia Fatmawati Mirsanda (17) yang merupakan mahasiswa baru Program Studi Teknik Nuklir, Fakultas Teknik UGM. Nia menjadi salah satu dari 10.678 mahasiswa baru yang diterima di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2024 dan wajib mengikuti kegiatan PIONIR sebelum kegiatan perkuliahan dimulai. PIONIR Gadjah Mada merupakan kegiatan pembelajaran, pengenalan, semacam potensi, dan orientasi untuk mendidik calon pemimpin muda yang memiliki visi seiring dengan nilai-nilai ke-UGM-an, dan akan berlangsung hingga 3 Agustus nanti.


Merupakan anak buruh tani dari Aceh Nia merupakan anak buruh tani yang tinggal di Desa Lhang, Kecamatan Setia, Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.


Ayahnya, Arman (45), hanyalah tamatan SMP yang bekerja sebagai buruh tani harian lepas yang menggarap lahan sawah orang lain. Sedangkan ibunya, Muasiah (43), adalah seorang Ibu Rumah Tangga yang terkadang membantu suaminya jika ada panggilan kerja. “Penghasilan tiap bulan tidak menentu, terkadang Rp 700 Ribu, bisa sampai Rp 1 juta kalau sedang banyak yang butuh tenaga buruh,” terang Arman seperti dikutip dari laman UGM. Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, terkadang Arman juga bekerja sebagai buruh bangunan jika tidak pergi ke ladang. Dari pekerjaan tidak tetap inilah, Arman memenuhi kebutuhan sekolah bagi kedua anaknya. Beruntung bagi Arman, anak sulung Nia memiliki prestasi akademik dan nonakademik yang baik di sekolah


Pernah jadi ketua OSIS Selain pernah menjabat sebagai Ketua OSIS, Nia juga pernah terpilih menjadi Duta Pelajar Kamtibmas se-Kabupaten Aceh Barat Daya, serta menjuarai Lomba Desain Poster FLS2N tingkat Kabupaten. “Tadinya saya tidak yakin kalau Nia bisa kuliah di UGM. Selain keterbatasan ekonomi, saya tidak bisa membayangkan kalau dia merantau ke Pulau Jawa sendirian. Kami tidak punya sanak saudara dan kenalan di Jogja,” ungkap Arman. Kini, dengan adanya kepastian beasiswa, Arman pun mulai tenang. Dia mendoakan putrinya bisa menjalani kuliah dengan baik dan lulus tepat waktu di UGM. 

Arman juga mengikuti kegiatan Temu Orang Tua Mahasiswa Baru Program Sarjana dan Sarjana Terapan Tahun Akademik 2024/2025 di Grha Sabha Pramana pada Senin (29/7/2024) lalu. Terima kasih UGM sudah memberikan kesempatan kepada anak-anak yang tidak mampu ini untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” kata Arman penuh rasa terima kasih. Sama seperti siswa penerima Uang Kuliah Tunggal Pendidikan Unggul bersubsidi 100 persen (UKT 0) lainnya, Nia, lulusan SMA Negeri 1 Aceh Barat Daya ini akan dibebaskan dari biaya pendidikan selama kuliah.


(***)