Dalam pencak silat, ekspresi wajah termasuk ke dalam nilai wirasa. Bukan hanya gerakan yang berbicara, tapi juga raut muka bisa mempengaruhi suasana. Misalnya, ekspresi marah saat simulasi pertarungan kadang mampu menjatuhkan mental lawan. Tapi tentu saja, hasilnya tergantung siapa lawannya—kalau lawan lebih galak, bisa-bisa kita sendiri yang ciut.

Dulu, waktu masih muda, sering pakai wajah garang saat memperagakan jurus harimau. Maksudnya biar terlihat sangar. Eh, yang terjadi justru yang lain: wajah malah terlihat jelek, kegantengan berkurang sekitar 40%! 

Sejak saat itu, saya lebih sering muncul dengan senyum ketika menunjukkan jurus. Kalaupun harus marah, paling olok-olok hanya sedikit mengernyit—biar tetap ada wirasa, tapi wajah masih aman untuk difoto.

(***)