Nurdini, bocah 10 tahun harus berjuang demi bisa makan dan membeli peralatan sekolah.

Ayahnya sudah meninggal, sedangkan ibunya menikah lagi dan pergi dengan keluarga barunya. Jarang ia datang menemui Nurdini, yang anak ini ingat ibunya memberi uang saat lebaran 100 ribu.

Nenek yang tinggal dengan Nurdini udah sering sakit jadi nggak tiap hari nyari serabutan ke ladang orang. Jadi Nurdini kerja jualan cabe keliling punya tetangganya. Cabe yang dijual dibungkus bungkus daun pisang, dari sebungkus yang laku Nurdin mendapat upah Rp 200. 

“Jadi upahku biasanya Rp 2.000, itupun kalau 10 bungkus cabe yang terjual. Kadang cuma beberapa bungkus aja yang laku,” tutur Nurdini.

Nurdini cerita kalau sudah besar dia ingin jadi ustadz atau guru mengaji. Jadi Nurdini semangat sekolah dan mengaji agar cita-citanya tercapai. Dia cerita kalau seumur sekolah dari kelas 1 sampai sekarang kelas 4 belum pernah membeli seragam.

"Seragam yang aku pakai pemberian orang lain, kadang kekecilan kadang kebesaran. Aku belum bisa beli sendiri karena uangnya ga ada, buat beli pensil sama buku aja uangnya suka nggak cukup," kata Nurdini.

(***)