(di tengah ada jarak mereka berdua dengan Yani) 

postingan oleh Jani Sari II 

??Dalam berbagai sumber, kesan yang diperoleh kalau Pak Harto membatasi diri dalam kegiatan semi-informal dengan para kolega pimpinan TNI-AD waktu itu. 

??Pembawaan Pak Harto memang berbeda dengan para jenderal AD saat itu yg banyak berlatar belakang pendidikan Belanda. Pak Yani umpamanya sekolah HIS, MULO, AMS dan sekolah Sesko di AS, dan perfect "Nederlands spreken en schrijven." Sedangkan Pak Harto sendiri pendidikan umum hanya "schakel school", lalu sekolah prajurit KNIL. 

??Dalam salah satu sumber (wartawan Daud Sinjal), dikisahkan jika Pak Harto tidak pernah hadir dalam undangan coffe morning dari Pak Yani, dan memilih main golf di Rawamangun. Pak Nas yang saat itu naik helikopter dari Bandung untuk datang ke acara tersebut sempat melihat Pak Harto dari atas. Siang harinya, Pak Nas menegur Pak Harto kenapa tidak hadir. “Pak Nas tahu saya”, jawabnya, dan menganggap Pak Nas memaklumi keadannya.

??Seperti halnya dengan Pak Nas, dengan alasan berbeda, terjadi jarak dengan Pak Yani, seperti bisa dibaca di buku Salim Said "Gestapu 1965".

Perbedaan gaya hidup dan juga perbedaan hubungan mereka dengan Bung Karno membuat hubungan mereka dingin, dan bahkan Pak Yani tidak pernah menghadiri rapat2 yang diadakan Menko Hankam-KSAB.

Pak Yani pernah berkata kepada Pak Muchlas Rowi bawahannya, "Asal ye tahu ya, saya tidak akan pernah menginjakkan kaki lagi di kantor Nasution, karena dia berani menentang Presiden Soekarno".

Namun, di kemudian hari, aliansi NA-TO Nasution-Soeharto akan bahu-membahu dalam proses pergantian rezim Orde Lama ke Orde Baru setelah peristiwa 1965 yang merenggut nyawa Pak Yani dan para Pahlawan Revolusi.

"Tego larane ora tego patine."

???? 

1.buku Salim Said “Gestapu 1965” 

2.buku "Kenangan 34 Wartawan Istana"