Maen Pukul (Silat) Citbitik
Mengandalkan kuda-kuda rendah, Silat Citbitik memiliki kelebihan sebagai olah kemampuan bela diri di ruang sempit. Aliran pencak silat asli Betawi ini ternyata sudah ada dari abad 17 Masehi.
Silat Citbitik diciptakan oleh pendekar perempuan bernama Mak Tjenik. Ia kemudian mewariskan ilmu bela diri ini kepada Ncit, pemuda asal Pasar Minggu.
Ada tujuh jurus andalan Silat Citbitik diantaranya, seliwa, sabet, kemudi dan tender. Seluruh jurus mengandalkan kemampuan bela diri tangan kosong.
Saat ini, silat legendaris Betawi selain Beksi dan Cingkrik ini masih tetap eksis melalui Sanggar Silat Citbitik Mayangkara. Pelatihan diberikan langsung Choerudin yang juga menjadi Ketua Sanggar Citbitik Mayangkara bersama rekannya Marzuki dan bertindak sebagai guru besar, Abas.
Dikatakan Choerudin, sanggar Didirikan pada tahun 1988. Perguruan silat ini menggunakan filosofi takwa, tabah dan tangguh.
"Kalau mayangkara sendiri berarti kera putih karena jurus-jurus silat Citbitik mirip gerakan kera," ujar Choerudin, saat ditemui belum lama ini.
Silat Citbitik Mayangkara adalah satu nama dari aliran silat Betawi "Maen Pukul Monyet Putih" yang didirikan pada tahun 1988 oleh Choerudin, menggunakan filosofi takwa, tabah, dan tangguh, serta mengajarkan jurus-jurus silat yang meniru gerakan kera putih. Sanggar Silat Citbitik Mayangkara yang didirikan bertujuan untuk melestarikan seni bela diri warisan leluhur.
Mayangkara sendiri berarti kera putih, merujuk pada jurus-jurus silatnya yang mirip dengan gerakan kera.
Silat Citbitik Mayangkara merupakan salah satu dari dua aliran yang berasal dari "Maen Pukul Monyet Putih".
Filosofi: Perguruan ini didirikan dengan menggunakan filosofi takwa, tabah, dan tangguh.
Ajaran : Jurus-jurusnya meniru gerakan kera putih, sesuai dengan namanya.
" Dari berbagai sumber"