Zakat Fitrah Lebih Baik Disalurkan melalui Amil atau Langsung ke Orangnya? Ini Kata UAS dan Gus Baha


Mana yang lebih baik: zakat fitrah yang disalurkan oleh muzakki melalui amil atau langsung ke mustahiq? Simak berikut pendapat Ustadz Abdul Somad (UAS) dan KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha).

oleh  Muhamad Husni Tamami  diperbarui 30 Mar 2024, 03:20 WIB
Ustadz Abdul Somad (UAS) dan KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha)
Ustadz Abdul Somad (UAS) dan KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) (Foto: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta -  Zakat fitrah wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat, yakni beragama Islam, diberi kehidupan hingga matahari terbenam pada akhir Ramadhan, dan memiliki kemampuan untuk membayar  zakat fitrah .

Zakat fitrah diberikan kepada delapan golongan yaitu fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharimin, fi sabilillah, dan ibnu sabil. Oleh karena itu, ibadah ini sarat dengan nilai sosial.

Biasanya ketika memasuki  Ramadhan  banyak masjid yang menerima penyaluran zakat fitrah. Tentunya zakat tersebut diterima melalui amil untuk kemudian dibagikan kembali ke fakir miskin atau yang berhak menerimanya. 

Namun, ada pula sebagian orang yang langsung memberikan kepada orang yang berhak menerima zakat fitrah.

Pertanyaannya, mana yang lebih baik: zakat fitrah yang disalurkan oleh muzakki melalui amil atau langsung ke mustahiq? Simak berikut pendapat  Ustadz Abdul Somad  (UAS) dan KH Ahmad Bahauddin Nursalim ( Gus Baha ).

 


(***)