Belajar dari Buya Hamka, Harta Bukan Sumber Keselamatan
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam karya tulisnya yang berjudul Falsafah Hidup , Prof.Dr.H . Abdul Malik Karim Amrullah alias Buya Hamka mengatakan bahwasan, harta adalah jembatan untuk mencapai tujuan namun itu bukan menjadi sumber keselamatan bagi Anda.
Bicara soal perencanaan keuangan, dengan uang seseorang bisa melakukan apapun yang mereka mau. Itulah alasannya mengapa aset maupun menjadi hal yang harus diperhatikan.
Namun ketika seseorang menjadikan uang sebagai tujuan hidup, maka dia akan menghalalkan segara cara untuk mendapatkannya.
“Dengan harta benda, banyak tujuan manusia tercapai dan kehendak terjadi. Dengan benda orang dapat menukar keperluan dan kepentingan. Hanya sekianlah tujuan harta itu, sehingga mempengaruhi akal dan pikiran. Orang membayangkan harta itulah yang mendasari keselamatan, maka dia pun berpengaruh pada diri orang, dan orang pun berusaha mengumpulkannya dengan berbagai jalan, meskipun halal atau haram. Orang mencari kekayaan meskipun memindahkan harta orang lain ke dalam tangan sendiri, tidak menurut garis yang patut. Sehingga ada yang lebih suka berteman dengan harta meskipun putus persahabatannya dengan manusia. Dan orangpun tidak segan berlaku kejam,” Demikian dikutip dari buku karangan beliau yang berjudul Falsafah Hidup itu.
Lalu apa yang menjadi tujuan hidup kita yang sesungguhnya?
Tujuan hidup dalam aspek finansial
Tujuan hidup sejatinya dibagi menjadi tiga yaitu jangka pendek, menengah dan panjang.
Disebut jangka pendek ketika seseorang ingin mewujudkannya dalam hitungan bulan sampai tiga tahun, sementara itu tujuan jangka menengah berkisar antara tiga sampai lima tahun, dan tujuan jangka panjang diwujudkan dalam lima tahun ke atas.
Tujuan hidup bisa dikatakan sebagai cita-cita atau rencana. Sebut saja seperti, menikah, membeli rumah atau aset lainnya, melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, mengumpulkan biaya pendidikan anak, hingga dana pensiun.
Setiap orang tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda, dan untuk mewujudkan tujuan atau rencana tersebut, mereka tentu membutuhkan uang baik dari hasil pekerjaan, bisnis, maupun investasi. Disitulah fungsi utama dari harta.
Akan tetapi, patut disadari juga bahwasannya sebuah tujuan hidup harus bersifat relevan bagi orang yang bersangkutan.
Cara merealisasikan tujuan hidup yang cerdas
Agar semua tujuan hidup Anda terwujud, maka Anda wajib merencanakan semuanya jauh-jauh hari dengan cara yang baik.
Anda memiliki target dalam merealisasikan tujuan itu, serta mengetahui berapa dana yang dibutuhkan untuk mewujudkannya. Setelah semuanya terpetakan dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah mencari tahu cara yang tepat untuk mewujudkannya.
Tentu saja caranya adalah dengan bekerja, berbisnis, maupun dengan investasi sesuai dari profil risiko dan jangka waktu.
Jangan sampai keluar jalur ketika mencari harta karun
Benar, kita hidup mencari penghasilan, menerima upah, diberi orang derma dan persen, upah jerih, honorarium, tetapi jangan sampai upah itu mengubah jalan kebenaran. Jangan sampai keluar dari garis kejujuran dan belas kasihan kepada sesama manusia, demikian sepenggal kalimat di buku Falsafah Hidup karya Buya Hamka.
Intinya, jangan sampai menghalalkan segala cara untuk mencari uang, apalagi sampai merugikan orang lain. Itulah sebabnya, meski harta bisa menjadi sarana mewujudkan tujuan hidup, barang itu bukanlah landasan keselamatan.
Penghasilan memang menjadi jalan keluar bagi masalah keuangan kita, dan banyak cara untuk menambah penghasilan tanpa merugikan orang lain.