Risalah Akhir Tahun

#ReportaseDaerah

#RisalahAkhirTahun

 

/Kapitalisme Petaka Bagi Perempuan dan Generasi, Islam Perisai Hakiki/

 

Masya Allah, agenda Risalah Akhir Tahun sukses terlaksana dengan hikmat dan penuh semangat. Agenda yang diselenggarakan se-pulau Sumbawa provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terlaksana di semua kabupaten/kota, dari barat hingga timur. Peserta yang hadir dari kalangan pemuda, masyarakat, hingga tokoh umat datang dari seluruh penjuru se-pulau Sumbawa. Alhamdulillah, sekitar 469 muslimah menjadi saksinya.

 

Agenda yang bertemakan 'Kapitalisme Petaka bagi Perempuan dan Generasi, lslam Perisai Hakiki'. diselenggarakan sejak Selasa 26 Desember hingga Ahad 31 Desember 2023. Di kota Bima sendiri acara dibuka dengan hangat oleh host, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Acara kemudian berlanjut dengan penayangan video opening speech dari Ustadzah Ratu Erma Rahmayanti. Beliau menyampaikan bahwa satu-satunya penyebab penderitaan adalah karena ketiadaan kepemimpinan Islam dan bercokolnya sistem kapitalis. Padahal dalam Islam sendiri memiliki pengaturan yang khas sebagaimana kutipan beliau.


"Khalifah Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu berkata:

???? ??? ???? ????? ???? ?????? ??? ?????? ???

Kata ?????? ???, “Tuntutlah hak-hak kalian kepadaku” memiliki tiga faedah. Yang pertama menguatkan azam penguasa untuk komitmen dengan omongannya. Yang kedua, semakin memperkuat kepercayaan rakyat kepada penguasanya. Yang ketiga, rakyat tidak bodoh, tidak diam ketika hak-haknya dilalaikan oleh penguasanya. "

 

Masya Allah, peserta semakin semangat dengan itu, kemudian acara diserahkan kepada moderator, Ustadzah Iffah (seorang praktisi kesehatan di kota Bima). Moderator memperkenalkan pembicara yaitu Ustadzah Qonita Shofiyyah (Muballighoh), dan Ustadzah Himatul Ulya (Aktivis Muslimah). Kemudian Ustadzah Iffah memberi pengantar dan melanjutkan dengan video konflik lahan di Rempang.


Moderator mengantarkan tentang mengapa mengangkat isu Rempang, hal ini karena mereka adalah saudara semuslim. Dilanjutkan beliau bahwa layaknya satu tubuh, jika satu orang yang sakit, maka yang lainnya juga ikut sakit, maka saat melihat saudara di sana kehilangan tempat tinggal, tentu harusnya membela mereka juga. Tambahnya, sementara kasus Rempang adalah contoh dari sekian contoh penguasa yang mengubah undang-undang untuk merebut kekuasaan dan meraih keuntungan. Di akhir, moderator menyampaikan tentang mengapa konflik lahan terus bergulir, ternyata akar masalahnya adalah penerapan sistem ekonomi kapitalisme ditopang oleh sistem politik demokrasinya.

 

Acara berlanjut kepada pemateri pertama yaitu Ustadzah Himatul Ulya, beliau melanjutkan dengan menjelaskan politik Islam melindungi dan menyejahterakan perempuan. Beliau memberikan gambaran pengaturan Islam dan prinsip Islam tentang lahan, juga menjelaskan bagaimana perempuan dan generasi terjamin dan terpenuhi hak-haknya secara layak dalam sistem Islam.

 

"Paradigma lslam soal perempuan: Islam tidak memandang anak dan perempuan sebagai objek yang mudah dipinggirkan atau kelompok klaster kedua hanya karena mereka lemah. Justru Islam memandang mereka itu kelompok prioritas dan kelompok yang dapat jaminan keamanan, sandang, pangan, papan," ucap Ustadzah Himatul Ulya.

 

Setelah penjelasan pemateri pertama, para peserta semakin tercerahkan dan seisi ruangan semakin panas. Selanjutnya Ustadzah Qonita sebagai pemateri kedua menjelaskan tentang bagaimana menggapai perubahan untuk mewujudkan sistem Islam. Tentu jalan yang harus ditempuh adalah mengikuti sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah. Beliau menjelaskan bagaimana metode dakwah Rasulullah dalam mewujudkan kondisi ideal. Kondisi di mana umat menjadi khairu ummah (umat terbaik).

 

Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi diskusi terkait topik yang sudah dibahas oleh dua pemateri. Setelah itu testimoni tokoh daerah yang disampaikan oleh 3 orang tokoh umat di kota Bima, salah satunya Ibu Suharni. Beliau mengatakan:


"Ternyata kondisi Rempang sangat parah, oligarki membuat kita sengsara dan terzalimi. Mungkin kita melihat nanti seperti itu, tapi tidak menutup kemungkinan kondisi ini akan semakin parah, maka kita wajib kembali ke sistem Islam kaffah."

 

Selanjutnya acara dikembalikan kepada host. Acara pun diakhiri dengan doa dan ditutup oleh host.

 

#KapitalismeSengsarakanUmat

#KhilafahPerisaiHakiki

#IslamSolusi

 #Khilafah