"Bulan Menjauh dari Bumi, Apakah Akan Meninggalkan Manusia?"
Tahukah detikers, Bulan menjauh dari Bumi sekitar 3,8 cm setiap tahun? Lantas, apakah Bumi dan manusianya akan kehilangan Bulan?
Padahal, manusia selama ribuan tahun sudah memanfaatkan perputaran Bulan yang teratur mengelilingi Bumi untuk membuat penanggalan tiap bulan.
Bulan juga bantu memengaruhi terjadinya pasang surut air laut, medan geomagnetik dekat tanah, maupun gas di atmosfer yang lebih rendah.
Perhitungan menjauhnya Bulan dari Bumi ditemukan ilmuwan National Aeronautics and Space Administration (NASA). Mereka mendapati, Bulan menjauh dari Bumi sekitar 1,5 inchi atau 3,8 cm per tahun. Kecepatannya hampir sama dengan pertumbuhan kuku manusia, seperti dikutip dari Live Science.
Para peneliti dari Badan Aeronautika dan Ruang Angkasa AS tersebut menghitung kecepatan pergerakan tersebut dengan bantuan sinar laser. Cahayanya dipantulkan dari Bumi ke panel reflektif atau semacam cermin.
Ilmuwan lalu mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mendeteksi pantulannya. Berdasarkan kecepatan cahaya, mereka mengestimasi jarak menjauhnya Bulan dari Bumi tersebut.
Berikut penyebab dan dan dampak pergerakan Bulan yang menjauh pada kehidupan di Bumi.
Kenapa Bulan Menjauhi Bumi?
Efek Gravitasi
NASA menjelaskan, efek gaya gravitasi atas satu sama lain membuat Bulan menjauh dari Bumi. Tarikan gravitasi Bulan membuat samudra di Bumi bergerak ke arahnya sehingga muncul pasang surut air laut. Sementara itu, gravitasi Bumi menyebabkan pasang surut juga di Bulan sehingga satelit alami tersebut sedikit berbentuk bola sepak.
Ahli astrofisika Madelyn Broome dari University of Califonia, Santa Cruz menjelaskan, tarikan gravitasi dari menarik lengkungan pasang di Bumi ke arah Bulan. Sementara itu, pergerakan di samudra akibat pasang surut air lautu menyebabkan gesekan di permukaan Bumi.
Alhasil, rotasi Bumi jadi melambat. Kesemua hal tersebut, sambungnya, membuat Bulan menjauh dari Bumi.
"(Sementara itu) ketika Bulan pertama kali terbentuk, kecepatan rotasi Bumi diperkirakan sangat cepat, sekitar sehari hanya berdurasi 5 jam," jelasnya.
Menjaga Momentum Sudut
Broome menjelaskan, Bumi dan Bulan memiliki sistem interaksi gravitasi yang sama. Karena itu, momentum sudutnya juga harus sama antara keduanya. Momentum sudut adalah momentum benda-benda yang berputar.
Semakin cepat berputar, maka semakin banyak momentum sudut yang dimiliki. Sebaliknya, jika semakin lambat, maka semakin sedikit momentum sudutnya.
Namun, sambungnya, jarak dari pusat sistem juga memengaruhi meomentum sudut. Makin jauh dari pusat sistem, mkaan makin besar momentum sudutnya. Inilah kenapa benda langit yang mengorbit Bumi seperti Bulan bergerak menjauh.
Bulan Tidak Akan Meninggalkan Bumi?
Jean Creighton, Direktur Planetarium Manfred Olson di University of Wisconsin, Milwaukee mengatakan bahwa dalam waktu sekitar 50 miliar tahun, rotasi yang melambat membuat Bumi hanya akan menunjukkan satu sisi ke Bulan secara permanen.
Dosen Astronomi Eric Klumpe dari Middle Tennessee State University menjelaskan, di saat itulah Bulan akan berhenti menjauhi Bumi.
Namun, pada saat itu juga, Matahari mulai mati dan membengkak menjadi bintang merah raksasa.
"Saat itu, sistem Bumi-Bulan akan terdisrupsi dan hancur," kata David Trilling, Ketua Departemen Astronomi dan Ilmu Planet, Northern Arizona University.
Broome menyimpulkan, Bulan tidak akan meninggalkan Bumi dan manusianya, tetapi hancur ditelan Matahari. (**)