"Sejarah Kerajaan Bima: Pendiri, Raja, Masa Kejayaan, dan Peninggalan". Jilid II

Federasi Ncuhi mengangkat Bima sebagai pemimpin. Secara resmi, Sang Bima menerima pencabutan tersebut, tetapi pada pelaksanaannya ia menyerahkan kembali kekuatannya pada Ncuhi Dara untuk memerintah atas namanya.

Pada perkembangan selanjutnya, putera Sang Bima yang bernama Indra Zamrud dan Indra Komala datang ke tanah Bima. Indra Zamrud menjadi Raja Bima pertama. Sejak saat itu, Bima memasuki zaman kerajaan. Pada perkembangan selanjutnya, Kerajaan Bima menjadi kerajaan besar yang sangat berpengaruh dalam percaturan sejarah dan budaya nusantara.

Secara turun temurun, Kerajaan Bima telah dianjurkan sebanyak 16 raja, hingga akhir abad ke 16. Penyebaran agama Islam di Bima semakin meluas pada abad ke-17, saat Kesultanan Gowa Tallo menaklukan wilayah-wilayah di Nusa Tenggara.


Islam mulai berkembang pada abad 16 hingga 17 Masehi. Pengaruhnya sangat luas di Bima. Peralihan Kerajaan ke Kesultanan Bima Pada 5 Juli 1640 Masehi menjadi saksi dan tonggak sejarah peralihan sistem pemerintahan dari kerajaan ke kesultanan. Peralihan ini ditandai dengan dinobatkannya Putera Mahkota La Ka'i yang bergelar Rumata Ma Bata Wadu menjadi sultan pertama dan berganti nama menjadi Sultan Amir Kahir.

Sejak saat itu, Bima memasuki peradaban kesultanan dan memerintah sampai 15 sultan secara turun temurun hingga 1951. (**)


.im/app6