LAILA GADIS YANG..?

LAILA GADIS YANG..?


3


Mo8 atau m3. wah lelaki paruh baya yang tak kukenal ini melaju meninggalkan rum@.h sederhanaku. Aku menoleh ke arah rumahku untuk yang terakhir kalinya. Kulihat ibu dan ayahku masih sibuk dengan pembeli yang memberikan dari pria paruh baya ini. Mereka tampak begitu senang dengan pembeli yang tak kutahu apa isinya.


" Adik cantik gak usah takut " Ucap pria paruh baya ini sambil menyetir moblilnya.


“Kita mau kemana om??” Tanyaku. Saya memberanikan diri untuk berbicara dengan pria paruh baya ini.


" Bapak akan mengantarkanmu ke Jawa timur, tepatnya di banyuwangi " Ucapnya sambil tetap fokus menyetir mobilnya.


" Laila akan kerja di Banyuwangi? Tanyaku.


" Bukannya,kamu tidak bekerja di banyuwangi "


"Jadi kerja dimana Om??" Tanyaku penasaran.


" Yang saya dengar sih kamu akan bekerja di sebuah pulau di tengah-tengah Samudera. Nah, untuk kesana kamu berangkat melalui sebuah pantai yang ada di Banyuwangi. Dan pantai itu sangat terlindungi sekali. Jarang ada orang yang kesana. Hanya orang-orang tertentu saja yang tahu tempat itu.Pantai itu terletak di kawasan hutang lindung Baluran. Jauh sekali dari pusat kota "


"Nanti sesampainya di sana bakal ada orang lagi yang datang, saya hanya mengantarkan kamu sampai bibir pantai saja" Jelasnya.


" Nanti kamu nggak sendiri kok,akan ada empat gadis lain yang akan pergi kesana. Jadi bakal ada lima gadis yang akan pergi ke pulau itu. Lima gadis dari lima pulau terbesar yang ada di Indonesia. Satu dari Pulau Sumatera,satu dari pulau Kalimantan, Satu dari Sulawesi, Satu dari Papua, dan satunya dari Pulau Jawa Ya kamu sendiri orangnya. Setiap tahun pasti saya disuruh bos saya untuk menjemput an@.k perempuan dan mengantarkannya ke pantai yang sama " Jelasnya lagi.


Aku semakin bingung saja, kira-kira pekerjaan apa yang akan kami lakukan. Dan kenapa harus mengambil dari lima pulau terbesar yang ada di Indonesia.Ah,entahlah aku semakin bingung dan penasaran.


Aku baru menyadari kalau pria paruh baya ini hanyalah seorang supir. Aku mengira dialah pengusaha yang akan mempekerjakanku. Sebab pakaiannya terlihat seperti seorang bos besar.


" Ya sudah kamu tidur saja, perjalanan masih panjang. Mungkin subuh hari kita baru tiba di pantai itu " Ucapan pria paruh baya ini.


"Nanti sekitar lima atau enam jam lagi kita istirahat sebentar" Jelasnya lagi.


Akupun memutuskan untuk tidur di mobil yang mewah ini karena aku begitu lelah. Tadi pagi sampai menjelang siang aku dan teman-temanku merayakan kelulusan dengan mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada di kota Bandung dengan menggunakan sepeda motor.


Ah, aku jadi rindu dengan mereka. Padahal tadi pagi aku berjanji dengan teman-temanku yang juga mendapatkan beasiswa untuk mendaftar ulang di kampus bersama-sama.


"Adek bangun" Lelaki paruh baya itu mengguncang-goncangkan tubuhku.


Aku terbangun dari tidurku. Tak terasa lima jam telah berlalu. Kulihat daerah disekelilingku. Ternyata sekarang kami berada di sebuah restoran yang terlihat begitu megah dan mewah.


" Ayo turun " Pinta pria paruh baya ini. Ia membuka pintu mobilku. Sejak tadi pria paruh baya ini memperlakukanku bak seorang Ratu.


"Selamat datang" Dua orang pelayan menyambut kedatangan kami. Meski sudah tengah malam, wajah mereka masih terlihat segar. Mereka menyombongkan senyum terbaik mereka.


Restoran mewah ini tidak begitu ramai. Hanya ada beberapa tamu yang terlihat sedang makan. Mereka mungkin orang-orang yang tengah melakukan perjalanan panjang.


Dua pelayan itu kemudian mengantar kami ke ruang PIV. Sesampainya di ruang PIV sudah ada beberapa orang pelayan yang tengah menghidangkan makanan yang sangat lezat.


"Sebenarnya pekerjaan apa yang aku lakukan. Kenapa aku diperlakukan seperti seorang Ratu" Tanyaku dalam hati.


Sungguh, aku sangat penasaran. Kira-kira pekerjaan apa yang akan saya lakukan di sana. Yang kata pria paruh baya ini terletak di sebuah pulau di tengah-tengan samudera.


" Silahkan duduk " Ucap salah seorang pelayan.


Aku dan Pria paruh baya ini kemudian duduk di kursi kami masing-masing. Hanya ada dua kursi disana. Dan kursi itu saling berhadap-hadapan. Aku dan pria paruh baya ini benar-benar sudah seperti Raja dan Ratu.


"Mau makan yang mana??" Tanya salah seorang pelayan. Ada empat orang pelayan di ruangan VIP ini. Mereka berdiri disetiap sudut meja ini dengan posisi siap siaga.


" Yang ini " Aku menunjuk nasi dan juga beberapa lauk.


Pelayan itu dengan sigap mengambil makanan yang saya minta. Akupun mulai melahap makanan yang sangat lezat ini. Aku benar-benar kalap,semua makanan yang ada di meja ini lezat-lezat semua. Andai saja aku tak punya urat malu. Aku akan memakan semua makanan yang ada di meja ini dan juga membawa semua makanan-makanan yang lezat ini. 


Bersambung


 Penulis : Saiful To'at Damanik

FB : Saifultoatdamaniksaiful

Sudah TAMAT di aplikasi KBM (Ekslusif).

HANYA 28 BAB Saja.


(***)