SUKU BANJAR



Suku Banjar (bahasa Banjar: ???? ????, translit. Urang Banjar?) adalah suatu kelompok etnis yang berasal dari wilayah Banjar di Provinsi Kalimantan Selatan. suku Banjar merupakan penutur Bahasa Banjar (dengan berbagai macam dialeknya), dan terikat dalam persamaan sejarah atau latar belakang serta kebudayaan. Suku Banjar merupakan salah satu etnis pribumi asli Kalimantan di Indonesia yang mana berbagai elemen Kebudayaannya secara resmi diakui oleh pemerintah republik Indonesia dan dianggap sebagai salah satu komponen penting warisan kebudayaan nasional.


Dikarenakan faktor historis pengislaman pribumi Kalimantan, mayoritas masyarakat etnis Banjar pada umumnya kini merupakan pemeluk agama Islam (Muslim), masyarakat Dayak ini menunjukkan karakteristik yang agak berbeda dari kebanyakan masyarakat Dayak di wilayah pedalaman Kalimantan; yang mana masyarakat etnis Banjar cenderung memiliki gaya hidup dan norma-norma yang berbasis Islami. Etnis Banjar juga terkenal akan kemampuannya dalam bidang perdagangan, pada masa kini populasi diaspora Banjar dapat ditemui pula secara global atau di seluruh belahan dunia; Termasuk diantaranya mencakup wilayah Asia Tenggara hingga ke Timur Tengah (terutama di Arab Saudi).


Dirunut dari genealoginya, masyarakat etnis Banjar pada zaman dahulu merupakan satu kesatuan entitas yang sama dengan masyarakat Dayak lainnya di sekitar wilayah Pegunungan Meratus (khususnya dengan etnis Bukit atau kerap dikenal sebagai Dayak Meratus). Penelitian arkeologi pada zaman modern di kawasan Geopark Meratus mengungkapkan bahwa wilayah ini telah dihuni oleh manusia purba sejak zaman prasejarah.


Istilah Islam Banjar menunjuk pada sebuah proses historis dari fenomena inkulturisasi Islam di Tanah Banjar, yang secara berkesinambungan tetap hidup di dan bersama masyarakat Banjar itu sendiri. Dalam ungkapan lain, istilah Islam Banjar setara dengan istilah-istilah berikut: Islam di Tanah Banjar, Islam berdasarkan pemahaman dan pengalaman masyarakat Banjar, Islam yang berperan dalam masyarakat dan budaya Banjar, atau istilah-istilah lain yang sejenis, tentunya dengan penekanan-penekanan tertentu yang bervariasi antara istilah yang satu dengan lainnya.


Inti dari Islam Banjar terdapat ciri-ciri khas yang dimiliki agama Islam dalam proses sejarahnya di Tanah Banjar. Ciri khasnya adalah terdapatnya kombinasi pada tingkat kepercayaan antara kepercayaan Islam, kepercayaan bubuhan, dan kepercayaan lingkungan. Kombinasi itulah yang membentuk sistem kepercayaan Islam Banjar. Di antara ketiga sub kepercayaan itu, yang paling tua dan lebih asli dalam konteks Banjar adalah kepercayaan lingkungan, karena unsur-unsurnya lebih Merujuk pada pola-pola agama pribumi pra-Hindu. Oleh karena itu, dibandingkan kepercayaan bubuhan, kepercayaan lingkungan ini tampak lebih fleksibel dan terbuka bagi upaya-upaya modifikasi ketika dihubungkan dengan kepercayaan Islam.


Sejarah Islam Banjar dimulai seiring dengan sejarah terbentuknya entitas Banjar itu sendiri. Menurut kebanyakan peneliti, Islam telah berkembang jauh sebelum berdirinya Kerajaan Banjar di Kuin Banjarmasin, meskipun dalam kondisi yang relatif lambat karena belum menjadi kekuatan sosial-politik. Kerajaan Banjar, dengan demikian, menjadi tonggak sejarah pertama perkembangan Islam di wilayah Selatan pulau Kalimantan. Kehadiran Syekh Muhammad Arsyad al-Banjar lebih kurang tiga abad kemudian merupakan babak baru dalam sejarah Islam Banjar yang pengaruhnya masih sangat terasa sampai dewasa ini.


Bahasa yang dituturkan oleh masyarakat etnis Banjar adalah bahasa Banjar yang bertetangga dengan rumpun bahasa Barito Raya. Namun secara geneaologis linguistiknya, bahasa ini merupakan salah satu bahasa dalam rumpun bahasa Melayik (Dayak Laut) yang dituntutmpun dengan bahasa Iban, Seberuang, Kanayatn, Sambas, Keninjal, Tomun, Tamuan, Teringin, Meratus, Kutai, Berau, Kadayan, Brunei dan lain-lain sebagainya.


Silahkan yang ingin request pembahasan , bisa langsung Personal Message saya.


Jangan lupa follow saya untuk mendapatkan informasi unik berikutnya ya .

(***)