Kerajaan Padjajaran Yang Agung

Fakta Sejarah Kerajaan Padjajaran Yang Agung 

 

Kerajaan Padjajaran, juga dikenal sebagai Kerajaan Sunda, merupakan salah satu kerajaan besar di Jawa Barat yang berdiri sekitar abad ke-12 hingga abad ke-16. Berikut adalah sejarah Kerajaan Padjajaran beserta sumber-sumber referensinya.


1. Asal Mula dan Berdirinya Padjajaran

Kerajaan Padjajaran diyakini berdiri sebagai penerus Kerajaan Tarumanagara yang pernah berjaya di Jawa Barat. Setelah runtuhnya Tarumanagara, muncul beberapa kerajaan kecil yang kemudian bersatu di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda. Nama "Padjajaran" sendiri lebih sering digunakan dalam catatan-catatan sejarah dan prasasti.


2. Masa Kejayaan

Kerajaan Padjajaran mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja) yang berkuasa dari tahun 1482 hingga 1521. Pada masa ini, Padjajaran menjadi pusat kebudayaan dan perdagangan yang penting di Jawa Barat. Prabu Siliwangi dikenal sebagai raja yang adil dan bijaksana, serta berhasil memajukan kerajaannya dalam berbagai bidang.


3. Kehidupan Sosial dan Ekonomi

Padjajaran memiliki kehidupan sosial yang teratur dengan berbagai strata sosial, mulai dari kaum bangsawan hingga rakyat biasa. Perekonomian kerajaan ini didukung oleh pertanian, terutama padi, dan perdagangan dengan wilayah lain di Nusantara dan Mancanegara. Pelabuhan penting seperti Sunda Kelapa (sekarang Jakarta) memainkan peran penting dalam aktivitas perdagangan internasional.


4. Agama dan Kepercayaan

Agama Hindu dan Buddha berperan penting dalam kehidupan spiritual masyarakat Padjajaran, meskipun unsur-unsur kepercayaan lokal juga tetap kuat. Berbagai candi dan situs pemujaan yang ditemukan di wilayah bekas Kerajaan Padjajaran, menunjukkan tingginya pengaruh agama dalam kehidupan sehari-hari.


5. Runtuhnya Kerajaan Padjajaran

Kerajaan Padjajaran mulai mengalami kemunduran pada akhir abad ke-16 akibat tekanan dari Kerajaan Demak dan kerajaan-kerajaan Islam lainnya di pantai utara Jawa. Pada tahun 1579, pasukan Banten yang dipimpin oleh Maulana Yusuf berhasil menaklukkan ibu kota Padjajaran, Pakuan Pajajaran. Setelah kekalahan ini, Kerajaan Padjajaran secara resmi berakhir.


6. Sumber-Sumber Sejarah

Informasi tentang Kerajaan Padjajaran berasal dari berbagai sumber, antara lain:


Prasasti: 

Prasasti Batu Tulis di Bogor merupakan salah satu prasasti penting yang memberikan informasi tentang Kerajaan Padjajaran dan raja-rajanya.


Naskah Kuno: 

Naskah Carita Parahyangan dan Babad Tanah Sunda merupakan naskah-naskah kuno yang mencatat sejarah dan mitologi Kerajaan Padjajaran.


Catatan Eropa: 

Penjelajah Portugis dan Belanda yang datang ke Nusantara pada abad ke-16 juga mencatat keberadaan dan kondisi Kerajaan Padjajaran.


Arkeologi:

Temuan arkeologis seperti situs Pakuan Pajajaran di Bogor dan situs-situs candi di Jawa Barat memberikan bukti fisik tentang keberadaan dan kehidupan Kerajaan Padjajaran.


Referensi

Prasasti Batu Tulis: 

Merupakan sumber utama yang memberikan informasi langsung tentang Kerajaan Padjajaran.


Naskah Carita Parahyangan: 

Menyajikan cerita tentang raja-raja Sunda dan mitologi terkait Kerajaan Padjajaran.


Babad Tanah Sunda: 

Naskah ini mencatat sejarah dan legenda yang terkait dengan kerajaan-kerajaan di Jawa Barat, termasuk Padjajaran.


Catatan Penjelajah Eropa: 

Laporan-laporan dari penjelajah Portugis dan Belanda yang mengunjungi Jawa pada abad ke-16 memberikan gambaran tentang keadaan Kerajaan Padjajaran pada masa itu.


Dengan memadukan berbagai sumber sejarah ini, kita dapat memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang sejarah dan peran penting Kerajaan Padjajaran dalam sejarah Nusantara.



(***)