LUTUNG KASARUNG dan LUTUNG SITUGUNUNG



Cuplikan Ceritra Sunda :


Purbasari putri dari kerajaan Pasir Batang. Diungsikan kehutan karena berpenyakit kulit.

Penyakit kulit yang disihir dukun atas perintah putri Purbalarang, yang merasa tersaingi dalam merebut tahta kursi kerajaan di istana, yang akan diwariskan ayahnya Prabu Tapa Agung. Raja Pasir Batang.


Dalam pemandangan dihutan putri Purbasari bertemu lutung. Lutung kasarung yang tersesat dihutan. 


"Tung..! Ampun..! Jangan nganggu aku" teriak putri Purbasari. Ketakutan bertemu lutung.


"Jangan takut... tuan putri..! Aku tak akan mengganggu" kata lutung.


Putri Purbasari tersentak kaget! Karena lutung bisa bicara seperti manusia.


"Hei..! Siapa kamu? Darimana asalmu?" tanya putri Purbasari merasa heran. 


"Aku, Gurumida, putra Sunan Ambu dari Kahyangan. Aku turunan dewa yang terusir karena melakukan kesalahan di Kahyangan. Lalu membuang kebumi dengan bentuk lutung" jawab Lutung Kasarung menerangkan jati dirinya.


Sejak itu di dalam hutan, putri Purbasari berteman dengan Lutung. Hingga suatu hari :


"Tung..! Untuk apa kamu membawa aku ke telaga?" tanya putri Purbasari. 


"Bercebur, mandilah di telaga ini. Penyakit kulit tuan putri niscaya akan sembuh. Telaga ini mengandung obat kulit yang mujarab!" jawab Lutung Kasarung.


Secara ajaib penyakit kulit putri Purbasari sembuh seketika. 


***** *****


Lutung Kasarung itu hanya dongeng.

Sedangkan Lutung Jawa itu nyata ada dibawah jembatan gantung Situgunung. Sukabumi. 


Lutung Jawa Situgunung gunung Gede Pangrango. Suka berpesta ria, saat musim buah saninten, yang banyak tumbuh di bawah jembatan gantung Situgunung.

Saat sepi pengunjung lutung bercanda ria dijembatan gantung.


"Jangan nganggu aku" kalau saja sekarang lutung bisa bicara "Jangan takut, aku takkan mengganggu manusia"


"Aku, bukan kayak Lutung Kasarung! Yang bisa menikahi putri raja yang cantik jelita" begitu kira-kira kalau Lutung Jawa di Situgunung bisa bicara.


Ya, bukan? Hahaaa..! 


(***)