Roekiah Bintang Film Tercantik Pertama yang Menjadi Pondasi Perfilman Indonesia



Roekiah adalah ikon perfilman Indonesia yang kecantikannya memikat dan bakatnya tak terbantahkan. Lahir di Bandung pada tanggal 31 Desember 1917, Roekiah tumbuh dalam keluarga seniman sandiwara yang membawa pengaruh besar dalam kehidupannya di dunia seni. Orang tua yang aktif di Opera Poesi Indra Bangsawan, membuka jalan bagi Roekiah untuk mencintai dunia akting dan musik sejak kecil. Sejak awal, ia kerap tampil menyanyi di pentas keluarganya, hingga akhirnya bertemu Kartolo, pria yang kemudian menjadi suaminya pada tahun 1934.


Roekiah memulai debutnya di dunia perfilman pada tahun 1937 lewat film Terang Boelan, sebuah karya yang disutradarai oleh Albert Balink. Dalam film ini, ia beradu akting dengan Rd Mochtar dan sukses meraup keuntungan besar, mencapai 200 ribu Dolar Selat. Keberhasilan ini menempatkannya di puncak popularitas sebagai bintang film paling bersinar di era Hindia Belanda.


Setelah kesuksesan tersebut, Roekiah dan Kartolo mendirikan Terang Boelan Troupe untuk terus berkarya. Mereka kemudian bergabung dengan Tan's Film, di mana Roekiah kembali mencuri perhatian dalam film Fatima (1938), sekali lagi bersama Rd Mochtar. Kombinasi keduanya menjadi fenomena di dunia perfilman kolonial, menjadikan mereka pasangan selebriti pertama di Indonesia yang dielusi oleh pers internasional.


Roekiah tidak hanya dikenang karena kecantikannya, tetapi juga sebagai simbol penting dalam perkembangan industri film Indonesia.

(***)