MENCARI SEBUAH SOLUSI ATAS PENDIDIKAN MASALAH



*MENCARI SEBUAH SOLUSI ATAS PENDIDIKAN MASALAH*

( Sebuah Tanya Jawab )


*Muhammad Ayyubi ( Direktur Mufakkirun Siyasiyyun Community )*


1. Aksi seorang guru protes kepada orang tua murid yang anaknya tidak mau ditegur banyak beredar luas. Aksi guru ini menjadi perbincangan warganet dan viral. Hal ini berawal dari munculnya foto seorang guru yang membentangkan spanduk. Spanduk itu berisi tulisan 'Tak Mau Ditegur Guru di Sekolah, Didik Sendiri'. Apakah guru semakin dilema dan bingung harus dengan cara apa untuk mendisiplin siswa yang melanggar aturan sekolah. Guru dianggap selalu salah dimata orang tua, masyarakat dan siswanya. Bagaimana menurut Anda? 


*Masalah seperti harus diselesaikan pada dua sisi. Pertama orang tua. Di sisi orang tua, mereka harus yakin dan percaya kepada sekolah dalam hal ini guru untuk mendidik mereka. Merelakan anak anak mereka dengan pasrah berada di peri'ayahan sekolah. Tanpa sikap seperti ini akan membuat orang tua selalu curiga dan skeptis dengan apa pun yang dilakukan sekolah. Jangankan masalah besar, masalah kecil pun mereka tidak akan menerima tindakan sekolah.*


*Sementara itu di sisi guru dan sekolah, maka siswa adalah amanah yang harus dijaga dan diri'ayah dengan baik.*


*Pandangan guru terhadap siswa haruslah pandangan kasih sayang. Menganggapnya sebagai penerus amal kebaikan guru ketika tidak ada dengan bahasa lain sebagai ladang amal jariyah. Memperlakukan para siswa layaknya anak anak mereka sendiri. Gembira siswa adalah gembiranya guru dan sedihnya siswa adalah sedihnya guru.*


2. Disatu sisi, guru berharap supaya siswa berbudi luhur, cerdas dan terampil, namun disisi lain harapan guru menjadi pupus karena adanya UU perlindungan anak. Apakah semakin baik pemahaman guru terhadap etika mengajar dan hubungan pedagogis yang sehat, semakin kecil kemungkinan terjadinya kekerasan? 


*harapan guru berkelindan dengan sistem pendidikan yang ada. Tidak dalam posisi saling menegasikan. Karena janji apapun upaya guru untuk mendidik dengan baik tetapi pada sisi lain dirusak oleh UU yang ada hasilnya akan sia sia. Ibarat menggenggam sebelah tangan.*


*Jadi masalah pendidikan saat ini lebih pada masalah sistemik. Termasuk di dalamnya adalah masalah kurikulum yang justru mengikis adab siswa kepada guru.*


*Yang ada malah sikap acuh tak acuh guru terhadap adab dan etika siswa karena semakin idealis seorang guru semakin makan hati. Karena dibelenggu oleh UU yang ada.*


3. Saat ini ada keluhan di tengah masyarakat, guru honorer dalam regulasi kapitalisme mengungkapkan hal yang serius, gaji bercanda. Bagaimana perspektif Anda menyikapi hal ini? 


*Ini fakta empiris yang tidak terbantahkan. Resiko menjadi guru saat ini bukan saja tugas yang berat mengajar siswa tetapi juga tugas tigas administratif yang membebani pikiran dan menguras waktu guru.* 


*Tetapi juga berisiko penjara jika salah menangani siswa nakal. Orang tua tidak segan lapor polisi karena merasa ada UU yang melindunginya.*


*Di saat yang sama guru dihadaokan pada beban ekonomi keluarga yang semakin berat. Intensifikasi pajak dan ekstensifikasi pajak menambah berat beban guru. Tekanan bertubi tubi dari dua arah. Sekolah dan rumah tangga.* 


*Maka tidak heran jika 47 persen guru di Indonesia terlilit pinjol. Ini tidak menyelesaikan masalah malah bikin ruwet. Belum lagi hampir 80 persen bank terjerat kredit.*


*Negara wajib menggaji guru dengan gaji yang layak untuk mencukupi sandang pangan dan papan. Hal seperti ini dicontohkan oleh Umar bin Khattab di masa pemerintahannya dengan menggaji guru sebanyak 15 dinar atau setara dengan Rp. 90.000.000. Dengan kurs 1 dinar 4,25 gram emas bernilai Rp. 6.375.000 dimana harga 1 gram emas hari ini Rp. 1.500.000.*


4. Fenomena kerusakan generasi menunjukkan bahwa pembelajaran selama ini tidak berjalan dengan baik? Setiap ganti menteri, kurikulum ikut bergantian. Akan tetapi, bukannya generasi bertambah baik, yang justru mengalami degradasi. Apakah seharusnya kita memperhitungkan akar masalah sebenarnya?


*Ya. Sebagai orang yang cerdas seharusnya tidak boleh terjatuh pada lobang yang sama dua kali.*


*Masalah pendidikan kita ini sudah berlangsung sejak indonesia merdeka. Berbagai macam pendekatan telah dilakukan tetapi belum juga menghasilkan hasil yang bagus bahkan tambah melorot. Ada ungkapan jika dulu pelajar Malaysia belajar ke Indonesia sekarang malah sebaliknya.*


*Sudah saatnya kita memikirkan solusi yang paten dan dijamin berhasil. Yakni sistem pendidikan Islam yang bersumber pada wahyu Allah dan sabda Rasulullah sebagai jaminan kebenaran.* 


*Sistem pendidikan ini akan berjalan sempurna dengan dukungan sistem politik, sistem ekonomi dan sistem sosial yang juga berasal dari Islam.* 


*Seluruh sistem ini terintegrasi dalam Syariah Islam kaffah yang hanya bisa diimplementasikan dalam khilafah Islamiyyah.*


(***)