Kelas I-B Belajar Menulis Suku Kata La, Li, Lu, Le Lo
Kota Bima - Sabtu (14/04/2023) siswa-siswi Kelas I -B dibawah binaan Ibu Guru Yuliyanti, S. Pd. Kurikulum Merdeka, Mata Pelajaran (Mapel) Bahasa Indonesia Peserta didik di bagi menjadi beberapa kelompok belajar, menulis suku kata, dengan melengkapi nama Binatang, peserta didik juga berlatih menulis suku kata yang di awali dengan suku kata La, Li, Lu, Le dan Lo.
Menurut Ibu Yuliyanti, belakangan ini seruan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim tentang wacana Merdeka Belajar telah berpengaruh besar terhadap strategi pembelajaran di negeri ini, bahkan menjadi sebutan semakin baku pada kurikulum Merdeka Belajar.
Kurikulum Merdeka Belajar adalah suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Di sini, para pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai bakat dan minatnya.
Inovasi pembelajaran bahasa Indonesia dalam konteks Merdeka Belajar di era digital. Esensi merdeka dalam berpikir kuncinya ada pada seorang pendidik. Tanpa terjadi sebuah perubahan dan tindakan dari pendidik, maka tidak mungkin akan terjadi perubahan pada peserta didik.
Pembelajaran bahasa Indonesia Merdeka Belajar implikasinya adalah belajar, berpikir, berfilsafat, dan mencari pengetahuan.
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam konteks sosial budaya Indonesia. Kemampuan literasi dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak, membaca dan memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan untuk berbagai tujuan berbasis genre yang terkait dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan.
Model utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum merdeka adalah pedagogi genre. Model ini memiliki empat tahapan, yaitu: Penjelasan untuk membangun konteks (explaining, building the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent construction). (**)