Asal-Usul Muay Thai, Seni Beladiri Thailand
Asal-usul Muay Thai dalam sejarah dan legenda Thailand muncul sebagai akibat dari terjajahnya Thailand pada tahun 1767 oleh Kerajaan Burma. Sementara tokoh yang mempopulerkan bela diri ini adalah "Nai Khanom Thom", seorang petani yang berasal dari Desa Sing Buri Thailand.
Dikisahkan, bahwa pada tahun 1763 Masehi, Raja Ung Wa naik takhta menjadi Raja Burma (Miyanmar). Raja ini dikenal sebagai Raja yang kuat dan ambisius. Tidak lama setelah diangkat menjadi Raja, Raja Ung Wa memutuskan untuk menaklukan Kerajaan-kerajaan yang dianggapnya sebagai musuh dan merintangi kebersaran Kerjanya. Salah satunya adalah Kerajaan Ayatthuya (Thailand/Siam).
Dalam menjalankan misi penaklukan Thailand, Raja Ung Wa mengirimkan 200.000 bala tenteranya untuk menyerang Ayatthuya. Dengan bala tentara sebanyak itu, Kerajaan Burma berhasil menghancurkan Ibu Kota Kerajaan Ayatthaya sehingga menyebabkan runtuhnya kerajaan Ayatthuya.
Runtuhnya Ayatthuya secara total terjadi pada tahun 1767, pada masa ini, Thailand betul-betul berkedudukan sebagai negara jajahan, padahal sebelumnya Ayatthuya dikenal sebagai kerajaan yang gemar menjajah.
Selepas memperoleh kemenangan pada tahun 1767, Raja Ung Wa mengadakan pesta kemenangan, dilaksanakan selama tujuh hari tujuh malam.
Salah satu acara yang diadakan dalam pesta kemenangan adalah pertarungan sampai mati antara Para Pendekar Burma dan Tahanan Perang Ayatthuya.
Aturannya adalah apabila Pendekar Burma yang menang, maka ia akan mendapatkan hadiah yang banyak dari Raja, sebaliknya apabila yang menang dari bekas tawanan perang Ayutthaya, maka ia akan dibebaskan dan juga akan mendapatkan hadiah berupa kekayan dan wanita dari Raja.
Salah satu pemain perang yang mengikuti perlombaan pertarungan sampai mati itu adalah "Nai Khanom Thom".
Ketika terjun mengikuti pertarungan, Thom membalut tangannya dengan kain, tujuan agar gerakan Thom dalam memukul lawan menjadi mantap.
Sebelum pertarungan benar-benar dimulai, Thom mempersembahkan tarian tradisional yang diberi judul "Ram Muay" terlebih dahulu kepada khalayak ramai.
Barulah selepas pertarungan dimulai, Thom kilat kilat langsung menyiku lawannya sehingga menyebabkannya tumbang seketika, namun belum juga diumumkan sebagai juara. Rakyat Burma yang menonton menganggap tarian yang dipersembahkan Thom adalah sihir, sehingga mereka memprotes agar pertarungan terus berlanjut tanpa tarian.
Mendapatkan kenyataan seperti itu, Thom dengan terpaksa kembali bertarung dengan Pendekar Burma yang lainnya, namun pertarungan tersebut juga pada akhirnya dapat mengalahkan petarung Burma hanya dengan beberapa pukulan dan sikuan saja.
Meskipun pertarungan terjadi secara berturut-turut selama 12 kali, Thom tetap saja mampu mengalahkan seluruh pendekar Burma, sehingga mau tidak mau rakyat dan Raja Burma mengakui kehebatan Thom.
Atas kemenangan Thom, Raja Burma akhirnya memerdekakan Thom, memberinya hadiah berupa kekayaan dan wanita.
Kemenangan Thome pada laga perlombaan membuat orang-orang Thailand kala itu menjadi bangga, karena walaupun negerinya terjajah, Thom mampu mengangkat harkat dan martabat orang Thailand.
Kelak teknik bela diri yang digunakan Thom dalam melawan para pendekar Burma itulah yang kemudian hari dikenal dengan "Muay Thai".
Hingga kini, sejarah mengenai kehebatan Nai Khanom Thom itu tercatat dalam buku sejarah wajib di sekolah-sekolah yang ada di Thailand.
Selain itu, pemerintah Thailand juga tanggal 17 Maret sebagai Hari Nasional Muay Thai, tanggal dimana Thome mengalahkan 12 pendekar Burma dengan seni bela diri Muay Thai.
(***)