LEGENDA BATU BATKAM

LEGENDA BATU BATKAM :*Dahulu kala, di tanah Minangkabau hiduplah dua orang kakak beradik yang sangat berpengaruh, yaitu Datuak Parpatiah Nan Sabatang dan Datuak Katumangguangan. Mereka adalah tokoh penting dalam masyarakat dan memiliki pengaruh besar dalam menentukan sistem pemerintahan adat.

 

Namun, kedua saudara ini memiliki perbedaan pendapat tentang sistem pemerintahan yang ideal. Datuak Parpatiah Nan Sabatang menginginkan sistem pemerintahan yang lebih singkat, sementara Datuak Katumangguangan menginginkan sistem pemerintahan yang lebih desentralisasi. Perbedaan pendapat ini semakin melebar dan memicu kemunduran di antara mereka.

 

Khawatir akan terjadi pertikaian yang berakhir pada pertumpahan darah, kedua saudara sepakat untuk berdamai. Mereka mencari sebuah batu besar di tengah hutan dan sepakat untuk menyelesaikan kemunduran mereka dengan cara saling menusuk keris ke batu tersebut.

 

Datuak Parpatiah Nan Sabatang menarik napas dalam-dalam dan dengan penuh semangat menusuk kerisnya ke batu. Datuak Katumangguangan yang melihat tindakan kakaknya pun menarik napas dan menusuk kerisnya ke batu yang sama.

 

Dengan tertusuknya kedua keris ke batu tersebut, kedua saudara merasa lega. Mereka menyadari bahwa kedekatan mereka telah terjalin secara damai dan mereka berjanji untuk saling menghormati dan bekerja sama dalam membangun masyarakat.

 

Batu yang tertusuk oleh kedua keris itu kemudian dikenal sebagai Batu Batikam. Batu ini menjadi simbol perdamaian dan musyawarah di Minangkabau. Legenda Batu Batikam mengajarkan masyarakat Minangkabau tentang pentingnya perdamaian, musyawarah, dan saling menghormati dalam menyelesaikan konflik.


(***)