Tak Punya Tempat Tinggal Ibu dan Anak Tidur Di Gerobak Mengais Rezeki Dari Rongsokan

Buat Kamu Yang Sedang Berjuang, Semoga Sekuat Ibu Emi & 2 Anaknya
“Saya pernah nangis di pinggir jalan, berteduh di depan toko saat hujan deras. Anak-anak saya meringkuk di dalam gerobak. Tak lama pemilik toko marah & mengusir kami karena dianggap menghalangi toko mereka. Sedih sekali, anak-anak saya ketakutan sekaligus musim dingin,” - Bu Emi.
Suaminya sakit keras berbulan-bulan, tak mampu mencari uang dengan kerja serabutan.
Sementara kedua anaknya yang masih kecil butuh makan setiap hari. Sebagai seorang ibu, tentu tak bisa hidup diam.
"Bagi ibu yang penting tetap diberi kesehatan agar bisa terus berjuang untuk anak dan keluarga. Cuma mereka harapan ibu. Jualan sampai malam pun tak masalah." Ungkap Ibu Emi menggetarkan hati.
Bu Emi keliling jalan raya, mengendarai gerobak kayu berisi balon-balon yang dijual seharga 15rb.
Di samping itu, ia juga memungut botol bekas untuk dijual kembali, hitung-hitung menambah pemasukan karena balon sering tak laku.
Waktu Bu Emi & anak-anaknya lebih banyak dihabiskan di jalanan.
Tengah malam mereka pulang seringkali tak membawa uang sepeserpun. Anak-anaknya yang kelaparan hanya bisa menangis pilu.
Harapan Ibu Emi sederhana, ia ingin memastikan dua buah hatinya tumbuh dengan baik. Kelak bisa sekolah hingga perguruan tinggi negeri.
“Ibu tak pernah putus asa berjuang, meski kadang jatuh sakit juga, mas.” Tutur beliau degan mata berkaca.
Wajah mengantuk dia tidak bisa berbohong padahal sebenarnya dia sudah sangat lelah dan ingin sekali beristirahat.
Bahkan mirisnya ternyata Ibu Emi terakhir makan siang tadi. Sebab uang yang tersisa hanya cukup membeli sebungkus nasi yang diberi untuk dua anaknya. Ternyata dua balon baru yang terjual malam ini.
“Saya beli nasi 5rb, lauknya hanya kecap yang penting kedua anak saya bisa makan. Suami & saya mengalah. Bahkan kami gak mampu beli obat warung untuk suami saya yang sakit,” - Bu Emi.
("**)