Asal Usul Gaji Atau Upah
Di zaman Romawi kuno, garam bukan hanya bumbu dapur. Ia adalah harta berharga, setara dengan emas putih, yang dapat menentukan hidup mati sebuah pasukan. Begitu berharganya, hingga para tentara Romawi sering dibayar dengan garam. Dari sinilah muncul kata yang kita kenal sampai hari ini: gaji, dari bahasa Latin salarium, yang berarti izin garam.
Mengapa garam begitu penting? Karena di era tanpa kulkas, garam jadi satu-satunya cara efektif untuk mengawetkan makanan, terutama daging dan ikan. Tanpa garam, logistik tentara bisa kacau dan peradaban sulit bertahan lama. Jadi, memberi garam pada tentara sama dengan memberikan kehidupan—sebuah bentuk gaji paling vital.
Sistem pembayaran dengan garam ini juga menjelaskan betapa garam memiliki posisi sakral dalam perdagangan dunia kuno. Jalur perdagangan garam berkembang di berbagai belahan dunia, dari Afrika, Eropa, hingga Asia. Garam jadi alasan perang, pajak, bahkan pemberontakan.
Hari ini, kita mungkin menganggap garam sepele, murah, dan selalu ada di dapur. Tapi sejarah mengingatkan kita: sebutir garam dulu bisa menentukan harga sebuah nyawa, bahkan arah sebuah kerajaan. Gaji kita hari ini masih membawa jejak sejarah itu lewat kata sederhana: gaji.
Sumber Referensi:
Ensiklopedia Britannica – Garam dalam Sejarah Kuno
National Geographic – Pentingnya Garam dalam Peradaban
Pliny the Elder, Sejarah Alam
Kurlansky, Mark. Garam: Sejarah Dunia. Penguin Books, 2002
(***)