Apakah tendangan tinggi diperbolehkan dalam Pencak Silat Tradisional Sunda?



Dalam pencak silat tradisional, tendangan tinggi sebetulnya jarang digunakan, bahkan di banyak aliran yang dianggap tidak utama atau bahkan tidak dianjurkan. Ada beberapa alasan:


1. Prinsip Efisiensi dan Realisme

Pencak silat tradisional lahir dari kebutuhan bela diri praktis. Tendangan tinggi berisiko karena membuka celah (selangkangan, badan, tumpuan) sehingga mudah dibaca dan ditangkap lawan.


2. Konteks Pertarungan

Banyak serangan tendangan rendah dan sedang (pinggang ke bawah), misalnya ke lutut, betis, atau perut, karena lebih cepat, stabil, dan efektif untuk melumpuhkan.


3. Filosofi Gerak

Pencak Silat tradisional tekanan keseimbangan dan kepekaan. Mengangkat kaki terlalu tinggi dianggap prinsip melawan “bumi” (akar, keseimbangan rendah).


4. Pengecualian

Ada juga aliran yang memasukkan tendangan tinggi untuk seni pertunjukan atau variasi jurus (misalnya dalam kembangan). Namun biasanya ini bukan untuk konteks bela diri nyata, melainkan estetika dan peningkatan kelenturan tubuh.


Waktu saya berlatih di Perguruan Pencak Silat Manderaga banyak sekali mempelajari teknik dasar tendangan, dari mulai tendangan rendah sampai tendangan tinggi, bahkan dilakukan sambil melompat.


Bagaimana pendapat Anda?


(***)