Setelah kemarin Pontianak membara akibat solidaritas para driver ojek online



Kasus pemukulan oleh oknum TNI berinisial F akhirnya memasuki babak baru yaitu mediasi.


Di hadapan keluarga korban dan perwakilan komunitas ojol, pelaku F akhirnya muncul.


Bukan lagi dengan arogansi, melainkan dengan wajah tertunduk dan suara bergetar.


“Saya minta maaf yang sedalam-dalamnya, saya menyesal dan siap bertanggung jawab membayar biaya pengobatan sampai sembuh”, ujarnya.


Pihak Kodam XII/Tanjungpura yang memfasilitasi pertemuan ini menegaskan bahwa permintaan maaf adalah satu hal, namun proses hukum adalah hal lain.


“Walaupun pelaku sudah minta maaf, proses hukum tidak akan berhenti, sanksi masih menunggu hasil pemeriksaan”, tegas Wakapendam, Letkol Inf Agung Wepalupi.


Di sisi lain keluarga korban dan para driver ojol tetap solid, mereka menerima permintaan maaf, namun dengan satu syarat mutlak yaitu tidak ada kata damai.


"Kami akan mengawali proses hukum ini sampai selesai", tegas salah satu perwakilan ojol.


Mediasi ini menjadi sebuah pertemuan yang sangat tegang namun kondusif.


Sang pelaku telah menunjukkan penyesalannya, namun para pendiri aspal memastikan bahwa penyesalan tidak bisa menghapus tuntutan keadilan.


Sementara korban itu, Teguh Sukma, masih dirawat di rumah sakit akibat patah tulang hidung, perjuangan untuk keadilan masih panjang.


(***)