Presiden Prabowo Pidato di PBB

Setelah satu dekade absen, suara Indonesia akan kembali menggema di panggung tertinggi dunia.


Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan berpidato di Sidang Umum ke-80 PBB di New York pada selasa, 23 September mendatang.


Namun ini bukan sekedar pidato biasa, ini adalah sebuah momen bersejarah, di mana sang anak akan mengulangi jejak perjuangan diplomasi sang ayah, almarhum Prof. Sumitro Djojohadikusumo.


Tujuh puluh tujuh tahun yang lalu di panggung yang sama, Prof. Sumitro dengan gagah berani memimpin delegasi Indonesia.


Mengecam agresi militer Belanda dan berhasil menggalang solidaritas dunia yang berakhir pada pengakuan kedaulatan Indonesia.


Kini sang anak, Prabowo Subianto, datang di saat dunia sedang dilanda krisis multilateralisme.


Beliau mendapat kehormatan untuk berbicara di urutan ketiga, tepat setelah Presiden Brasil dan Presiden AS, Donald Trump.


Sebuah posisi strategis yang menarik perhatian seluruh dunia sedang dilihat ke mimbar PBB.


“Kami rakyat Indonesia berharap, sebagaimana mendiang Prof. Sumitro, Presiden Prabowo dapat terus memperjuangkan upaya dunia untuk memperkokoh multilateralisme”, ujar diplomat senior, Dino Patti Djalal.


Dari ayah ke anak, dari perjuangan kemerdekaan ke perjuangan menjaga dunia


Sebuah tradisi diplomasi keluarga yang kini kembali dipertaruhkan di panggung global.


(***)


Seluruh mata dan telinga dunia kini menanti, pesan apa yang akan disampaikan oleh sang Jenderal.