Kisah Heroik Anggota Kopassus Pratu Suparlan Hadapi 300 Musuh Sendirian.


Nama Kopral Dua (Anumerta) Suparlan, atau yang akrab dikenal sebagai Pratu Suparlan, akan selalu dikenang dalam sejarah TNI sebagai simbol keberanian tanpa batas. Lahir sebagai prajurit biasa, ia gugur dengan kehormatan luar biasa pada tanggal 9 Januari 1983 di medan pertempuran Timor Timur (kini Timor Leste).


Saat itu, berpangkat Prajurit Satu, Suparlan ditugaskan menghadapi pasukan milisi Falintil (Forças Armadas da Libertação Nacional de Timor-Leste). Dalam sebuah pertempuran sengit, ia berdiri seorang diri menghadapi sekitar 300 musuh. Dengan semangat berjuang pantang menyerah, ia berjuang hingga titik darah penghabisan.


Pengorbanannya tidak sia-sia. Tindakan heroik itu bukan hanya menghentikan pergerakan musuh, tetapi juga menyelamatkan rekan-rekannya. Keberaniannya menjadikan namanya harum sebagai prajurit yang mengutamakan tugas di atas segalanya.


Untuk mengenang jasanya, namanya diabadikan sebagai Lapangan Udara Suparlan di Pusdiklatpassus Batujajar, Bandung, Jawa Barat. Peresmian dilakukan langsung oleh KSAD Jenderal TNI Edi Sudrajat pada tanggal 26 Mei 1991, menjadikan namanya abadi sebagai inspirasi bagi generasi prajurit berikutnya.


Pratu Suparlan telah gugur, namun kisahnya tetap hidup sebuah teladan sejati tentang keberanian, pengabdian, dan cinta tanah air.


(***)