Kisah Tragis Pierre Tendean dan Rukmini Chaimin: Cinta yang Terhenti di Tengah Perjuangan



Kisah terakhir ini benar-benar menyayat hati. Pasangan tersebut adalah Pierre Tendean dan Rukmini Chaimin. Nama Pierre Tendean tentu tak asing, ajudan Jenderal AH Nasution yang dikenal berparas tampan, bahkan disebut-sebut bak aktor Korea. Pesonanya membuat banyak orang mengaguminya, namun hatinya hanya terdengar pada satu wanita: Rukmini Chaimin, gadis keturunan Jawa asal Medan.


Pertemuan keduanya terjadi saat Pierre sedang berdinas di Medan. Dari sanalah benih-benih cinta tumbuh. Namun, takdir membuat mereka harus menjalani hubungan jarak jauh ketika Pierre kembali ke Jakarta. Meski terpisah, cinta mereka tetap terjaga melalui surat-surat yang penuh rindu.


Rencana bahagia sudah ada di depan mata. Pierre Tendean berencana menikahi Rukmini pada November 1965. Sayangnya, takdir berkata lain. Pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965, Pierre menjadi korban salah tangkap dalam peristiwa G30S/PKI. Ia ditahan, disiksa, dan akhirnya gugur bersama enam jenderal Angkatan Darat di Lubang Buaya.


Rencana pernikahan itu pun kandas, cinta mereka terhenti di tengah jalan, meninggalkan luka mendalam yang tak pernah sembuh bagi Rukmini.


Kisah cinta Pierre Tendean dan Rukmini adalah salah satu potret betapa cinta sejati bisa lahir dari kesetiaan, meski harus berakhir dengan perpisahan abadi. Ada kisah para pahlawan yang berakhir bahagia, ada juga yang tragis. Namun, semuanya mengajarkan arti perjuangan, pengorbanan, dan ketulusan dalam mencintai.